digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Komunitas memiliki peran penting dalam pengelolaan dan pengembangan wilayah, termasuk ruang publik, yang berfungsi sebagai tempat interaksi sosial dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Namun, tantangan seperti keterbatasan lahan, keragaman latar belakang anggota komunitas, serta penyalahgunaan ruang publik seperti jalur evakuasi saat terjadi kebakaran yang biasa disebut “brandgang”, seringkali menghambat pemanfaatan sarana ruang publik secara optimal. Penelitian ini mengkaji pengaruh intervensi komunitas melalui aktivitas desain terhadap pengembangan fasilitas ruang publik di tingkat RW. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan malakukan studi arsip, wawancara dan observasi lapangan untuk menganalisis program yang dijalankan oleh KARASA, termasuk pastisipasi masyarakat, penerapan konsep desain berbasis kebutuhan masyarakat, dan dampaknya terhadap aspek sosial, budaya, dan ekonomi. Pada studi kasus komunitas KARASA di RW02 Gempolsari, komunitas ini berhasil melakukan revitalisasi brandgang menjadi ruang publik alternatif yang fungsional dan estetis melalui pendekatan desain partisipatif dan aktivasi desain mural tematik. Implementasi design thinking dalam proses perencanaan dan pelaksanaan berhasil mendorong partisipasi aktif masyarakat, meningkatkan rasa memiliki terhadap lingkungan, serta menciptakan dampak positif dan rekomendasi implementasi intervensi komunitas.