Tantangan utama dalam konsep keberlanjutan adalah menganalisis dan mengukur
indikator untuk menilai keberlanjutan saat ini dan menginformasikan strategi
kebijakan. Penting untuk mengadopsi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
guna memastikan fasilitas penyediaan air minum yang berkelanjutan di suatu
komunitas. Penelitian ini melakukan analisis keberlanjutan multikriteria terhadap
fasilitas penyediaan air minum pada Komplek Pesantren Al-Idrisiyyah yang
bertujuan untuk mengembangkan strategi keberlanjutan yang efektif. Penelitian ini
menggunakan metode gabungan AHP-PROMETHEE, dengan menggunakan 24
sub kriteria dari 5 kriteria keberlanjutan, yaitu ekonomi dan bisnis, sosial,
kelembagaan, teknologi, dan lingkungan. Data yang dikumpulkan berupa data
kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh dari kuesioner dan wawancara. Penelitian
ini menganalisis tiga fasilitas penyediaan air minum di Komplek Pesantren AlIdrisiyyah, yaitu air minum dalam kemasan, stasiun air minum isi ulang, dan depot
air minum isi ulang. Sub kriteria yang menjadi prioritas dalam keberlanjutan
fasilitas penyediaan air minum non perpipaan pada komunitas Pesantren AlIdrisiyyah adalah organisasi yang terstruktur, pemenuhan syarat kualitas air minum,
dan dampak terhadap kesehatan. Sedangkan sub kriteria yang kurang menjadi
prioritas adalah strategi pemasaran, ketersediaan spare parts, dan kuantitas air
baku. Berdasarkan hasil analisis menggunakan Visual PROMETHEE, peringkat
alternatif untuk fasilitas air minum, yakni: (1) depot air minum isi ulang; (2) stasiun
air minum isi ulang; (3) air minum dalam kemasan. Kriteria ekonomi dan bisnis,
khususnya harga air dan inovasi model bisnis memberikan kontribusi positif
terhadap keberlanjutan fasilitas depot air minum isi ulang. Sedangkan kriteria
lingkungan, khususnya dampak terhadap kesehatan memberikan kontribusi negatif
terhadap keberlanjutan fasilitas depot air minum isi ulang. Pada stasiun air minum
isi ulang, kriteria lingkungan, terutama dampak terhadap kesehatan, memberikan
kontribusi positif terhadap keberlanjutan. Dalam kriteria teknologi, keandalan
teknologi memberikan kontribusi negatif terhadap keberlanjutan fasilitas ini. Pada fasilitas air minum dalam kemasan, kriteria ekonomi dan bisnis, terutama problemsolution fit memberikan kontribusi positif keberlanjutan, sementara harga air
memberikan kontribusi negatif terhadap keberlanjutan fasilitas ini. Artinya, faktorfaktor yang mempengaruhi keberlanjutan fasilitas air minum bervariasi tergantung
pada jenis fasilitasnya. Sehingga, strategi keberlanjutan perlu disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing fasilitas. Strategi untuk memastikan keberlanjutan
fasilitas penyediaan air minum non perpipaan pada komunitas Pesantren AlIdrisiyyah, Kabupaten Tasikmalaya adalah dengan memperhatikan sub kriteria
yang sensitif terhadap perubahan bobot. Sub kriteria tersebut antara lain harga air,
inovasi model bisnis, strategi pemasaran, problem-solution fit, ketersediaan
kebijakan dan regulasi, kualitas manajemen, keandalan teknologi, pemeliharaan,
dampak terhadap lingkungan, dan dampak terhadap kesehatan
Perpustakaan Digital ITB