digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_CHRESYA NAULI
PUBLIC Open In Flipbook Lili Sawaludin Mulyadi

Tantangan utama dalam konsep keberlanjutan adalah menganalisis dan mengukur indikator untuk menilai keberlanjutan saat ini dan menginformasikan strategi kebijakan. Penting untuk mengadopsi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan guna memastikan fasilitas penyediaan air minum yang berkelanjutan di suatu komunitas. Penelitian ini melakukan analisis keberlanjutan multikriteria terhadap fasilitas penyediaan air minum pada Komplek Pesantren Al-Idrisiyyah yang bertujuan untuk mengembangkan strategi keberlanjutan yang efektif. Penelitian ini menggunakan metode gabungan AHP-PROMETHEE, dengan menggunakan 24 sub kriteria dari 5 kriteria keberlanjutan, yaitu ekonomi dan bisnis, sosial, kelembagaan, teknologi, dan lingkungan. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh dari kuesioner dan wawancara. Penelitian ini menganalisis tiga fasilitas penyediaan air minum di Komplek Pesantren AlIdrisiyyah, yaitu air minum dalam kemasan, stasiun air minum isi ulang, dan depot air minum isi ulang. Sub kriteria yang menjadi prioritas dalam keberlanjutan fasilitas penyediaan air minum non perpipaan pada komunitas Pesantren AlIdrisiyyah adalah organisasi yang terstruktur, pemenuhan syarat kualitas air minum, dan dampak terhadap kesehatan. Sedangkan sub kriteria yang kurang menjadi prioritas adalah strategi pemasaran, ketersediaan spare parts, dan kuantitas air baku. Berdasarkan hasil analisis menggunakan Visual PROMETHEE, peringkat alternatif untuk fasilitas air minum, yakni: (1) depot air minum isi ulang; (2) stasiun air minum isi ulang; (3) air minum dalam kemasan. Kriteria ekonomi dan bisnis, khususnya harga air dan inovasi model bisnis memberikan kontribusi positif terhadap keberlanjutan fasilitas depot air minum isi ulang. Sedangkan kriteria lingkungan, khususnya dampak terhadap kesehatan memberikan kontribusi negatif terhadap keberlanjutan fasilitas depot air minum isi ulang. Pada stasiun air minum isi ulang, kriteria lingkungan, terutama dampak terhadap kesehatan, memberikan kontribusi positif terhadap keberlanjutan. Dalam kriteria teknologi, keandalan teknologi memberikan kontribusi negatif terhadap keberlanjutan fasilitas ini. Pada fasilitas air minum dalam kemasan, kriteria ekonomi dan bisnis, terutama problemsolution fit memberikan kontribusi positif keberlanjutan, sementara harga air memberikan kontribusi negatif terhadap keberlanjutan fasilitas ini. Artinya, faktorfaktor yang mempengaruhi keberlanjutan fasilitas air minum bervariasi tergantung pada jenis fasilitasnya. Sehingga, strategi keberlanjutan perlu disesuaikan dengan karakteristik masing-masing fasilitas. Strategi untuk memastikan keberlanjutan fasilitas penyediaan air minum non perpipaan pada komunitas Pesantren AlIdrisiyyah, Kabupaten Tasikmalaya adalah dengan memperhatikan sub kriteria yang sensitif terhadap perubahan bobot. Sub kriteria tersebut antara lain harga air, inovasi model bisnis, strategi pemasaran, problem-solution fit, ketersediaan kebijakan dan regulasi, kualitas manajemen, keandalan teknologi, pemeliharaan, dampak terhadap lingkungan, dan dampak terhadap kesehatan