Penelitian ini mengeksplorasi pengaruh desain interior museum terhadap
pengalaman ruang pengunjung dalam mencapai keterlibatan emosional, dengan
fokus pada Ruang Pamer Sejarah Kehidupan di Museum Geologi Bandung. Ruang
pamer pada museum ini menampilkan koleksi geologi dan fosil hewan terdahulu.
Lokasinya yang terletak pada gedung cagar budaya menawarkan pengalaman unik
yang menggabungkan sejarah dengan elemen arsitektur kolonial. Masalah yang
menjadi fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana desain interior ruang pamer
yang didasarkan pada teori Servicescape mempengaruhi pengalaman pengunjung
dalam mencapai keterlibatan emosional yang didasarkan pada teori emotional
design oleh Donald A. Norman, yang mana hal tersebut dianggap penting bagi
pengunjung dalam proses menangkap dan memahami informasi di museum.
Penelitian ini bertujuan memahami interaksi pengunjung dengan ruang dan benda
pamer, mengidentifikasi pengaruh elemen Servicescape terhadap pengalaman
ruang pengunjung, serta memberikan rekomendasi desain interior untuk
meningkatkan pengalaman pengunjung di Museum Geologi Bandung. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang mencakup
kajian literatur, observasi, wawancara mendalam dengan pengunjung, pengelola
museum, desain interior serta ahli cagar budaya. Data juga diperoleh melalui
kuesioner awal untuk mengidentifikasi persepsi dan preferensi pengunjung terkait
dengan ruang pamer favorit di museum tersebut. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa elemen-elemen desain interior seperti pencahayaan, tata letak & artefak
memiliki dampak signifikan pada tingkat respon emosional pengunjung visceral,
behavioral dan reflective. Replika fosil dinosaurus yang menjadi ikon museum ini
menciptakan daya tarik awal yang kuat, sementara narasi ruang pamer mendukung
refleksi mendalam terhadap sejarah kehidupan di Bumi. Penelitian ini
merekomendasikan strategi desain interior museum yang holistik untuk
menciptakan pengalaman bermakna bagi generasi Z, sekaligus membantu
pengelola meningkatkan keterlibatan emosional dan apresiasi budaya melalui
desain inteior ruang pamer di museum