Manajemen inventaris yang efisien merupakan komponen penting dalam menjaga keunggulan operasional, terutama di sektor perbankan, di mana kekurangan atau kelebihan stok dapat mengganggu alur kerja dan kualitas layanan. Penelitian ini berfokus pada analisis dan optimalisasi praktik manajemen inventaris di salah satu bank di Indonesia dengan menerapkan model Economic Order Quantity (EOQ) untuk mengatasi tantangan dalam pengelolaan barang kebutuhan kantor yang disimpan di gudang pusat. Dengan menganalisis data historis dari Januari hingga Oktober 2024, penelitian ini mengidentifikasi pola dalam situasi overstock dan understock serta memberikan solusi praktis untuk mengatasi masalah tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 27% item mengalami overstock, yang menyebabkan meningkatnya biaya penyimpanan, sedangkan item yang understock mengganggu efisiensi operasional dan kualitas layanan. Model EOQ, yang dilengkapi dengan perhitungan safety stock dan reorder point (ROP), memberikan pendekatan sistematis untuk menyeimbangkan tingkat inventaris, meminimalkan biaya, dan meningkatkan ketersediaan. Penelitian ini juga menggunakan Root Cause Analysis (RCA) untuk mengidentifikasi faktor utama yang menyebabkan ketidakseimbangan inventaris, seperti proses pengadaan yang tidak efisien, sistem pencatatan manual, dan kapasitas gudang yang terbatas.
Berdasarkan temuan tersebut, rekomendasi yang diajukan meliputi implementasi sistem manajemen inventaris otomatis, pengoptimalan waktu pemesanan, dan penerapan strategi redistribusi inventaris. Solusi ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi inventaris, mengurangi biaya, dan memastikan kelancaran operasional di seluruh cabang. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pengelolaan inventaris di sektor perbankan dan menawarkan strategi yang dapat diterapkan untuk organisasi yang menghadapi tantangan serupa.