ABSTRAK ARDILES
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 ARDILES
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 ARDILES
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 ARDILES
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 ARDILES
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 ARDILES
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA ARDILES
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Potensi Kota Bukittinggi masih mengacu kepada empat sektor, yakni
pendidikan, pariwisata, kesehatan, jasa dan perdagangan. Salah satu dari empat
sektor tersebut yang menjadi primadona saat ini adalah sektor pariwisata. Salah
satu objek tujuan wisata unggulan Bukittinggi adalah Jam Gadang, yang terletak
di Klaster Atraksi Pusat Kota. Jam berukuran raksasa yang menjadi icon Kota
Bukittinggi ini mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal
tersebut memunculkan efek bangkitan yang memacu perekonomian kota. Dalam
proses revitalisasi kawasan Jam Gadang terdapat permasalahan-permasalahan
yang harus dipecahkan, salah satunya adalah masalah perparkiran yang belum
memadai. Sebagai daerah tujuan wisata, tujuh unsur sapta pesona (rasa aman,
tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan menciptakan kenangan) merupakan hal
yang harus dimiliki oleh kawasan ini.
Tempat parkir harus ada pada saat akhir atau tujuan perjalanan telah
tercapai (Warpani, 1990: 157). Penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi
perbandingan antara kebutuhan dan ketersediaan ruang parkir serta rencana
penyediaan prasarana parkir Kawasan Klaster Atraksi Pusat Kota dalam RTRW
Kota Bukittinggi 2010-2030. Selain sebagai objek tujuan wisata, Klaster Atraksi
Pusat Kota juga merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Pemilihan sampel
pengunjung kawasan Klaster Atraksi Pusat Kota tersebut dilakukan secara
purposive sampling, yaitu mewakili populasi pengguna parkir di Klaster Atraksi
Pusat Kota. Pengambilan sampel dilakukan secara non probabilty sampling,
karena diasumsikan jumlah populasi rata-rata yang diobservasi penulis hanya
bersumber dari beberapa lokasi dengan daya tarik terbesar. Metode analisis yang
digunakan adalah analisis deskriptif untuk mengetahui besaran dari setiap
variabel yang ditinjau dalam penelitian ini
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kebutuhan ruang parkir yang yang
tinggi tidak diimbangi dengan jumlah prasarana parkir yang memadai.
Kebutuhan ruang parkir diakomodir oleh ruang parkir eksisting di sekitar lokasi
tersebut yang pada kenyatannya masih tidak ideal baik secara kualitas maupun
kuantitas. Rencana pengembangan kawasan Jam Gadang sebagai Kawasan
Pedestrian akan menutup beberapa ruas jalan yang melalui kawasan jam gadang,
oleh karena itu penyediaan ruang parkir diluar kawasan tersebut harus dilakukan
untuk mengakomodir pengunjung yang datang menggunakan kendaraan.