digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Agroekosistem adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk produksi pertanian. Pada agroekosistem, produktivitas tanaman dapat menurun karena kekurangan unsur hara, seperti rendahnya fosfat tersedia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran cacing tanah terhadap fosfat tersedia pada lahan cabai dengan menganalisis keberadaan cacing dan kandungan fosfat yang dilepaskan oleh cacing. Enam lokasi dipilih, tiga lokasi dipupuk dan tiga lokasi lainnya tidak dipupuk. Setiap lokasi ditanami dengan varietas cabai yang berbeda (cabai keriting, cabai merah, dan cabai rawit). Kondisi fisik tanah (suhu, kadar air, kelembaban, pH, bahan organik, dan fosfat tersedia) dan keberadaan cacing tanah diukur pada empat periode (7 hari setelah tanam, pembungaan, pembuahan, dan panen). Ketersediaan fosfat oleh Lumbricus rubellus diperoleh dari percobaan terpisah dalam lima polibag (30cm x30cm) yang diamati selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 13 spesies cacing tanah ditemukan di agrosistem cabai. Fosfat yang tersedia selama periode pembungaan lebih tinggi dari pada periode lainnya. Hasil percobaan pada polibag menunjukkan bahwa ketersediaan fosfat meningkat (2,2%) hingga hari ke-15 dan menurun setelahnya. Fenomena yang sama juga terjadi pada tanah yang tidak dipupuk, semakin banyak keberadaan cacing, maka fosfat tersedia meningkat 1,3 kali lipat.