Abstrak - Winona Putri Layyina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Peningkatan limbah organik dari sektor rumah tangga dan pertanian menuntut solusi pengelolaan yang berkelanjutan untuk mengurangi dampak lingkungan. Salah satu metode yang efektif adalah vermicomposting menggunakan cacing tanah African Night Crawler yang memiliki tingkat reproduksi tinggi, proses pemgomposan efisien, serta toleransi terhadap kepadatan populasi dan variasi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menguantifikasi biomassa Eudrilus eugeniae, menganalisis proses produksi vermikompos dengan menggunakan limbah organik, serta mengevaluasi kualitas dan efisiensi konversinya. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan empat perlakuan komposisi limbah organik, yaitu P0 (50% limbah sayur Brassicaceae + 50% limbah rumah tangga, diberikan satu kali), P1 (100% limbah sayur Brassicaceae, mingguan), P2 (100% limbah rumah tangga, mingguan), dan P3 (50% limbah sayur Brassicaceae + 50% limbah rumah tangga, mingguan), masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Parameter yang diamati meliputi biomassa dan jumlah cacing, kualitas kimia dan fisik vermikompos, serta efisiensi konversi limbah. Kualitas vermikompos juga dievaluasi dengan menggunakan metode Germination Index Assay pada benih tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.) dan tanaman pakcoy (Brassica rapa L.). Karakterisasi molekuler berdasarkan gen COI (Cytochrome c oxidase subunit I) menunjukkan bahwa cacing yang digunakan memiliki kekerabatan terdekat dengan spesies Eudrilus eugeniae dengan nilai similaritas sebesar 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan Eudrilus eugeniae dipengaruhi oleh jenis dan jumlah pemberian pakan, dengan P3 menghasilkan biomassa 44,20 gr dan jumlah cacing 55 ekor, tertinggi setelah 42 hari. Efisiensi konversi limbah menjadi vermikompos tertinggi terdapat pada P1 (66,73±0,34%), sementara konversi menjadi cacing tertinggi pada P3 (2,96%) dan
kehilangan massa terbesar juga terjadi pada P1 (48,95±0,01%). Kualitas vermikompos terbaik dihasilkan oleh P3 dimana keseluruhan kandungan unsur hara seperti telah memenuhi SNI 7763:2024 dengan tekstur remah dan bau tanah segar. P3 memiliki Germination Index tertinggi (118,89 ± 28,06%) dan berdasarkan analisis statistik, nilai ini berbeda signifikan dibanding beberapa perlakuan lain, menandakan efektivitas P3 dalam menghasilkan vermikompos matang.
Perpustakaan Digital ITB