Abstrak - Bryan Yoel Kusuma
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Pembangunan infrastruktur kelautan menjadi elemen penting dalam mendukung aktivitas industri di Indonesia. PT Sumber Tani Agung melaksanakan proyek pembangunan dermaga atau Jetty berkapasitas 50.000 DWT Tanker sebagai fasilitas loading minyak di Dumai, Riau. Proyek ini melibatkan berbagai komponen, seperti trestle, mooring dolphin, breasting dolphin, platform, dan catwalk. Tantangan utama dalam pelaksanaannya adalah keterlambatan penyelesaian. Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji penerapan sistem manajemen proyek untuk mengatasi kendala tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perencanaan dan pelaksanaan proyek Jetty serta mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi pada penyelesaian proyek tepat waktu. Selain itu, penelitian ini merekomendasikan solusi manajemen proyek yang dapat digunakan untuk mengatasi kendala dan meningkatkan efisiensi proyek.
Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif menggunakan data yang diperoleh dari perusahaan kontraktor, PT Cemerlang Samudra Kontrindo. Diagram alir penelitian digunakan untuk menggambarkan tahapan dalam pelaksanaan proyek, termasuk mobilisasi, pengukuran, pemancangan, dan pengecoran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sistem manajemen proyek, seperti penjadwalan yang efektif, kontrol kualitas, dan pemantauan waktu, sangat mempengaruhi kelancaran proyek. Kurva S digunakan untuk memantau progres proyek, yang menunjukkan adanya beberapa deviasi antara rencana dan aktual pelaksanaan akibat keterlambatan pasokan material dan kondisi cuaca.
Penggunaan teknologi stakeout dan positioning memastikan bahwa pemancangan tiang dilakukan sesuai koordinat yang ditetapkan. Namun, beberapa tantangan, seperti ketidaksesuaian waktu pemesanan bahan baku, perlu diatasi untuk menghindari keterlambatan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan sistem manajemen proyek yang baik mampu mengurangi risiko keterlambatan dan memastikan penyelesaian proyek sesuai dengan target waktu dan biaya. Rekomendasi untuk perbaikan termasuk peningkatan koordinasi antara tim proyek dan vendor, serta penggunaan teknologi yang lebih efisien dalam manajemen logistik.