digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Insan Rafi Raharja
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Overtopping adalah kondisi ketika gelombang melewati puncak dari struktur breakwater dan menyebabkan air melimpah ke atas struktur. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada struktur dan juga menjadi ancaman bagi objek yang dilindungi oleh struktur. Untuk melihat run-up dan overtopping pada jettyhead digunakan Flow3D. Dilakukan simulasi dan analisis yang didapatkan dari software Flow3D. Digunakan data-data input yang didapatkan dan disesuaikan dengan lokasi penelitian, yaitu Pantai Boom Tuban. Data input yang digunakan berupa pasang surut, struktur jetty, batimetri, dan juga gelombang. Simulasi dilakukan dalam beberapa skenario, yang divariasikan melalui elevasi struktur perairan (HWS dan MSL) dan juga porositasnya. Dari hasil simulasi dan analisis yang telah dilakukan didapatkan bahwa jettyhead kemiringan halus (MSL) memiliki debit overtopping yang lebih kecil daripada kemiringan curam (HWS). Dan juga didapatkan bahwa jettyhead dengan porositas memiliki debit overtopping yang lebih tinggi dibandingkan dengan jettyhead solid. Dengan besar debit overtopping untuk elevasi jettyhead HWS sebesar 0,272 m3/s untuk barat, untuk peralihan I sebesar 0,261 m3/s, untuk timur sebesar 0,422 m3/s, dan untuk peralihan II sebesar 0,343 m3/s. Kemudian untuk elevasi jettyhead MSL didapat sebesar 0,185 m3/s untuk barat, untuk peralihan I sebesar 0,117 m3/s, untuk timur sebesar 0,235 m3/s, dan untuk peralihan II sebesar 0,214 m3/s. Selanjutnya untuk jettyhead porous (HWS) didapatkan debit overtopping sebesar 0,456 m3/s untuk barat, untuk peralihan I sebesar 0,295 m3/s, untuk timur sebesar 0,452 m3/s, dan untuk peralihan II sebesar 0,41 m3/s.