digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Tsara Nafisah Agustya
PUBLIC Resti Andriani

Kegiatan pertambangan, terutama yang dilakukan secara terbuka, sering kali meninggalkan dampak lingkungan, termasuk pembentukan kolam bekas tambang. Kolam bekas tambang terbentuk dari lubang bekas tambang yang terisi air setelah kegiatan penambangan selesai. Kualitas air di dalamnya sering kali dipengaruhi oleh sisa-sisa kegiatan penambangan seperti air asam tambang. Tambang tembaga-emas juga memiliki potensi pembentukan air asam tambang. Oleh karena itu, penelitian tentang prediksi kualitas air pada kolam bekas tambang penting dilakukan. Prediksi kualitas air dilakukan dengan PHREEQC melalui simulasi inverse modeling, forward modeling, dan mixing. Komponen yang dibutuhkan untuk melakukan prediksi berupa kualitas air hujan, kualitas field column test, mineralogi batuan dinding pit, dan luas permukaan batuan dinding pit. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa laju reaksi pembentuk air asam tambang yang ada pada kolom pelindian bervariasi dilihat dari nilai transfer mol-nya. Pada pH rendah, mineral yang mengandung sulfida cenderung mengalami transfer mol yang lebih besar dibandingkan dengan mineral yang lain. Hal ini menunjukkan proses pembentukan air asam tambang cepat terjadi. Selain itu, dari hasil simulasi dapat diketahui reaksi pembentukan air asam tambang melibatkan tiga komponen utama, yaitu mineral sulfida, oksigen, dan air. Kemudian, berdasarkan simulasi prediksi kualitas air yang telah dilakukan, nilai pH akhir yang terbentuk adalah 3,48 dan termasuk pH asam. Sementara itu, jika mempertimbangkan unsur-unsur lain yang ada pada uji pelindian kolom awal, pH akhir yang terbentuk adalah 3,65 dan termasuk pH asam. Unsur-unsur yang ditambahkan mengindikasikan bahwa ada kemungkinan mineral sulfida lain yang tidak terdeteksi oleh simulasi perangkat lunak.