digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ryza Sativa ABSTRAK
PUBLIC Open In Flip Book TINI SUPARTINI

Gula merupakan salah satu kebutuhan asupan harian manusia yang memberikan rasa manis pada makanan dan minuman. Pada umumnya, gula ini terbuat dari tebu yang memiliki kalori tinggi sehingga dapat memicu diabetes ketika dikonsumsi secara berlebihan. Salah satu alternatif gula tebu adalah gula stevia dengan kalori yang mendekati nol. Gula stevia ini belum banyak diproduksi karena biomassa basahnya sendiri belum memenuhi kebutuhan pasar. Tanaman stevia merupakan tanaman yang sensitif terhadap air dimana kuantitas yang kurang maupun lebih dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas hasil produksinya. Salah satu solusi yang dapat diaplikasikan adalah penggunaan teknologi fertigasi tetes. Teknologi ini dapat mengatur jumlah pemberian air dan kuantitas pemberian air dalam satu kali pemberiannya. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian mengenai pengaruh volume dan frekuensi pemberian air terhadap pertumbuhan tanaman stevia, pengaruh volume dan frekuensi pemberian air terhadap hasil biomassa tanaman stevia, perlakuan volume dan frekuensi terbaik terhadap pertumbuhan tanaman stevia, dan perlakuan volume dan frekuensi terbaik terhadap hasil biomassa tanaman stevia. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8 kali ulangan an 4 tanaman per ulangan dan perlakuan berupa P1 = Frekuensi pengairan 2 kali sehari dengan volume pengairan total per hari 240 mL (120 mL setiap pemberian), P2 = Frekuensi pengairan 3 kali sehari dengan volume pengairan total per hari 360 mL (120 mL per pengairan), dan P3 = Frekuensi pengairan 4 kali sehari dengan volume pengairan total per hari 480 mL (120 mL setiap pemberian). Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan bahwa (1) perbedaan4 volume dan frekuensi pemberian air per hari memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman stevia. Perlakuan frekuensi dan volume menghasilkan pengaruh signifikan pertumbuhan terhadap tanaman, tetapi parameter tidak menghasilkan pengaruh signifikan terhadap parameter hasil dan (2) perlakuan terbaik adalah perlakuan P3 (volume pengairan 480 mL per hari dengan frekuensi pemberian 3 kali per hari) dengan nilai yang signifikan pada parameter tinggi tanaman, jumlah cabang, diameter tajuk, dan panjang akar serta tidak signifikan pada parameter bobot basah hasil panen, bobot kering hasil panen, bobot tanaman utuh, bobot akar, dan bobot tajuk