digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_NIDHA RESTI AISYARAH
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

ABSTRAK_NIDHA RESTI AISYARAH
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Refuse derived fuel (RDF) Plant Jeruklegi menjadi fasilitas di TPA Tritih Lor dengan teknologi pengolahan sampah yang memanfaatkan sampah menjadi bahan bakar alternatif dengan konsep waste to energy (WtE). TPA Tritih Lor merupakan TPA dengan area pelayanan dan kapasitas landfill terbesar di Kabupaten Cilacap. Oleh karena itu, studi efektivitas perlu dilakukan untuk mengoptimalkan RDF Plant Jeruklegi. Berdasarkan sampling, komposisi terbanyak adalah sampah organik yaitu 43%. Densitas sampah yang masuk yaitu 301,49 kg/m3 . Proses pengolahan sampah menjadi RDF dilakukan dengan konsep mechanical biological treatment (MBT) meliputi penimbangan, sortir oleh pemulung, pencacahan, pengeringan, dan pemilahan dengan screening machine. Proses pengeringan dilakukan dengan drying bay yang dilengkapi membran semi permeable dan unit aerasi untuk mendukung proses degradasi oleh mikroorganisme. RDF Plant mampu menghasilkan RDF dengan kadar air 12,264%, kadar abu 8,483%, kadar volatil 75,831%, fixed carbon 3,422%, ukuran <5cm, nilai kalor 4634,116 kkal/kg, 67,67% penurunan massa, dan 72,57% penurunan volume. Proses pemilahan oleh pemulung berpotensi menurunkan nilai kalor sampah hingga 3,49%. Penggunaan RDF Plant mampu memperpanjang umur landfill hingga 8 tahun 10 bulan dan mencegah 18.354,36 ton CO2eq/tahun. RDF Plant ini masih membutuhkan biaya pemasukan untuk operasional sebesar Rp226.442/ton sampah dan adanya investasi menjadi penting untuk kelayakan pembangunan. Dibutuhkan pengeringan selama 44 hari pada proses pengolahan untuk mengoptimalkan kualitas RDF yang di produkis