Refuse derived fuel (RDF) Plant Jeruklegi menjadi fasilitas di TPA Tritih Lor
dengan teknologi pengolahan sampah yang memanfaatkan sampah menjadi bahan
bakar alternatif dengan konsep waste to energy (WtE). TPA Tritih Lor merupakan
TPA dengan area pelayanan dan kapasitas landfill terbesar di Kabupaten Cilacap.
Oleh karena itu, studi efektivitas perlu dilakukan untuk mengoptimalkan RDF Plant
Jeruklegi. Berdasarkan sampling, komposisi terbanyak adalah sampah organik
yaitu 43%. Densitas sampah yang masuk yaitu 301,49 kg/m3
. Proses pengolahan
sampah menjadi RDF dilakukan dengan konsep mechanical biological treatment
(MBT) meliputi penimbangan, sortir oleh pemulung, pencacahan, pengeringan, dan
pemilahan dengan screening machine. Proses pengeringan dilakukan dengan
drying bay yang dilengkapi membran semi permeable dan unit aerasi untuk
mendukung proses degradasi oleh mikroorganisme. RDF Plant mampu
menghasilkan RDF dengan kadar air 12,264%, kadar abu 8,483%, kadar volatil
75,831%, fixed carbon 3,422%, ukuran <5cm, nilai kalor 4634,116 kkal/kg, 67,67%
penurunan massa, dan 72,57% penurunan volume. Proses pemilahan oleh
pemulung berpotensi menurunkan nilai kalor sampah hingga 3,49%. Penggunaan
RDF Plant mampu memperpanjang umur landfill hingga 8 tahun 10 bulan dan
mencegah 18.354,36 ton CO2eq/tahun. RDF Plant ini masih membutuhkan biaya
pemasukan untuk operasional sebesar Rp226.442/ton sampah dan adanya investasi
menjadi penting untuk kelayakan pembangunan. Dibutuhkan pengeringan selama
44 hari pada proses pengolahan untuk mengoptimalkan kualitas RDF yang di produkis