digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_JOEL SAMUEL PARULIAN
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

COVER_JOEL SAMUEL PARULIAN
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

BAB I_JOEL SAMUEL PARULIAN
Terbatas Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB

BAB II_JOEL SAMUEL PARULIAN
Terbatas Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB

BAB III_JOEL SAMUEL PARULIAN
Terbatas Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB

BAB IV-A_JOEL SAMUEL PARULIAN
Terbatas Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB

BAB IV-B_JOEL SAMUEL PARULIAN
Terbatas Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB

BAB V-JOEL SAMUEL PARULIAN
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

DAFTAR PUSTAKA_JOEL SAMUEL PARALUIAN
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Perubahan iklim merupakan salah satu isu yang senantiasa menjadi sorotan utama dalam diskusi-diskusi perihal isu lingkungan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan emisi gas rumah kaca yang menyebabkan peningkatan temperatur global. Kampus Jatinangor Institut Teknologi Bandung sedang melalui proses pengembangan guna mencapai status “eco-campus”. Dengan demikian, perlu adanya inventarisasi serta perencanaan mitigasi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari setiap sektor kegiatan di Kampus ITB Jatinangor. Penelitian ini berupaya untuk menginventarisasi seluruh sumber emisi gas rumah kaca di Kampus ITB Jatinangor, besaran emisi gas rumah kaca yang dihasilkan tiap sumber, serta menyediakan alternatif-alternatif mitigasi emisi gas rumah kaca yang dapat dilakukan. Berdasarkan panduan dari International Panel on Climate Change (IPCC), dilakukan penelitian terhadap besaran emisi gas rumah kaca dari tiga lingkup aktivitas: scope 1 melingkupi kegiatan yang dikelola langsung oleh pihak kampus (kegiatan kantin, shuttle kampus, produksi air, pengelolaan limbah cair, dan pengomposan sampah), scope 2 (penggunaan listrik), dan scope 3 melingkupi kegiatan yang tidak dikelola kampus secara langsung (transportasi mahasiswa, transportasi dosen, dan pengelolaan sampah anorganik). Emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh Kampus ITB Jatinangor diestimasikan mencapai 3.400,68 tonCO2e/tahun. Diajukan alternatif terkait empat sektor aktivitas berbeda untuk membantu reduksi emisi gas rumah kaca, dengan penanaman hutan dan arboretum kampus sebagai alternatif paling efektif (mereduksi 42,92% dari emisi total).