Perubahan iklim global yang menyebabkan terjadinya peningkatan suhu lingkungan
di berbagai belahan dunia telah menimbulkan kekhawatiran terhadap kesehatan dan
produktivitas manusia, terutama dalam konteks paparan suhu panas yang ekstrem.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran baru, dikarenakan seiring dengan pergeseran
pekerjaan dari aktivitas fisik ke tugas-tugas yang menuntut kemampuan kognitif akibat
perkembangan teknologi, maka dampak negatif paparan panas ini menjadi sebuah
tantangan yang semakin nyata dalam dunia kerja. Dampak dari suhu tinggi terhadap
tubuh telah dilaporkan secara luas, namun hasilnya masih bervariasi dan lebih banyak
ditemukan pada negara non-tropis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji pengaruh
panas dan jenis tugas kognitif terhadap fungsi fisiologis, kognitif serta persepsi termal
masyarakat di daerah tropis.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain within
subject. Variabel Independen pada penelitian ini adalah suhu yang terdiri dari 3 level
yaitu 24°C, 30°C, dan 39°C; dan jenis tugas kognitif yang terdiri dari counting task
dan change blindness task. Selama eksperimen, partisipan diminta untuk mengerjakan
tugas kognitif untuk menilai performansi kognitif, detak jantung dan gelombang otak
juga terus dipantau, dan penilaian terhadap sensasi termal, dan kenyamanan dicatat.
Sebanyak 9 orang laki-laki dan 9 orang perempuan berpartisipasi dalam tiga fase
eksperimen.
Berdasarkan data eksperimen, menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu akan
menyebabkan terjadinya penurunan performansi kognitif, baik pada tugas change
blindness maupun tugas counting serta peningkatan detak jantung. Pada suhu 39°C
fungsi kognitif yang mudah terdampak akibat suhu tinggi adalah atensi. Semakin
tinggi suhu paparan panas maka beban mental yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
tugas akan semakin tinggi, serta terjadinya peningkatan rasa tidak nyaman dan sensasi
panas yang lebih kuat. Semakin tinggi perubahan suhu panas maka akan menurunkan
aktivitas gelombang otak delta, dan meningkatkan aktivitas gelombang beta dan theta.
Berdasarkan pengujian terhadap jenis kelamin, perempuan lebih tahan terhadap stress
panas dibandingkan laki-laki.