Desa Mekarmaju merupakan desa yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai
Pengrajin Besi dengan total jumlah pekerja pandai besi sebanyak 563 orang.
Industri pandai besi tergolong sebagai industri dengan risiko tekanan panas
terhadap pekerja karena proses produksinya menggunakan suhu yang sangat tinggi.
Hal tersebut dapat menyebabkan adanya risiko kecelakaan akibat kerja dan terjadi
peningkatan sumber bahaya yang ada di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan
mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi bahaya pajanan panas serta
dampaknya terhadap kondisi fisiologis pekerja pandai besi di Desa Mekarmaju,
Kabupaten Bandung. Metode penelitian berupa observasional analitik dengan
desain penelitian sebelum dan setelah (pretest-posttest) untuk melihat perubahan
kondisi fisiologis setelah terpapar lingkungan kerja panas dengan sampel sebanyak
40 pekerja.
Hasil pengukuran iklim kerja menunjukkan bahwa nilai ISBB tertinggi terdapat
pada kategori home industri produksi menengah (26,1°C). Faktor signifikan yang
memengaruhi nilai ISBB adalah lokasi penelitian (p<0,001), luas bangunan
(p=0,007), laju metabolik (p<0,001), dan durasi kerja (p=0,045). Analisis kondisi
fisiologis menunjukkan terdapat perubahan signifikan sesudah bekerja dan sesudah
beristirahat pada tekanan sistolik (p=0,002), tekanan diastolik (p<0,001), dan suhu
tubuh (p < 0,001), yang menegaskan adanya respon fisiologis akibat pajanan panas.
Analisis korelasi menunjukkan suhu tubuh memiliki hubungan positif yang
signifikan dengan nilai ISBB (p < 0,001; ? = 0,540). Analisis heat strain
mengungkapkan bahwa faktor utama berhubungan signifikan dengan kejadian heat
strain adalah konsumsi air minum (p = 0,013). Keluhan gejala heat strain yang
paling banyak dialami pekerja adalah rasa haus (39 keluhan), pegal otot (38
keluhan), dan kram otot (21 keluhan). Penelitian ini menyimpulkan bahwa
lingkungan kerja pandai besi memiliki potensi bahaya signifikan terhadap
kesehatan pekerja, sehingga diperlukan strategi pengendalian pajanan panas
melalui pengaturan jam kerja, beban kerja, serta penyediaan hidrasi yang memadai.
Perpustakaan Digital ITB