digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Windi Nuraini
PUBLIC Open In Flipbook Rita Nurainni, S.I.Pus

Estimasi ketinggian Inertial Sublayer (ISL) di wilayah urban tropis penting untuk memahami distribusi fluks dan dinamika atmosfer permukaan, terutama dalam konteks perencanaan lingkungan dan pengamatan atmosfer. Kawasan sekitar Radio Muara Jakarta sebagai area urban padat di wilayah tropis menawarkan karakteristik trubulensi yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi ketinggian ISL menggunakan pendekatan anemometric dan morfometrik berbasis observasi multilevel, serta mengevaluasi keterkaitan antara parameter permukaan dan struktur vertikal lapisan atmosfer. Data yang digunakan berasal dari observasi kecepatan angin dan fluktuasi turbulensi pada tiga tingkat ketinggian selama periode musim kering. Estimasi ketinggian ISL dilakukan melalui pendekatan anemometrik berdasarkan hubungan antara tinggi pergeseran titik nol ( ) dan profil kecepatan angin. Selain itu, pendekatan morfometrik diterapkan untuk menghitung menggunakan model geometri urban, mengikuti metode dari penelitian sebelumnya. Nilai-nilai tersebut juga dibandingkan dengan hasil dari model UMEP untuk analisis integratif. Hasil menunjukkan bahwa penelitian ini belum berhasil mengestimasi ketinggian ISL di wilayah urban sekitar Radio Muara Jakarta secara konvergen, karena seluruh metode yang digunakan menghasilkan rentang nilai yang berbeda signifikan. Melalui pendekatan anemometrik, ISL diperkirakan berada pada ketinggian sekitar 30-38 m atau 4-5 kali tinggi rata-rata kanopi bangunan ( ), dengan berkisar 17,5-56,5 m. Sementara itu, pendekatan morfometrik menghasilkan 10,24 m. Perbedaan besar ini menunjukkan sensitivitas masing-masing metode terhadap karakteristik permukaan dan turbulensi, sehingga diperlukan kajian lanjutan untuk memperoleh estimasi ISL yang lebih konsisten, mengingat parameter aerodinamik terbukti penting dalam menentukan ketinggian ISL.