Industri semen saat ini menghadapi persaingan sengit karena belum pulihnya
permintaan ritel setelah pandemi COVID-19, ditambah dengan meningkatnya
jumlah pesaing. Hal ini mengakibatkan meningkatnya kelebihan pasokan,
mencapai dua kali lipat permintaan, dan penurunan utilisasi menjadi 52%. Untuk
bertahan hidup, perusahaan semen merilis merek ekonomis, termasuk SIG. Pada
tahun 2020, SIG meluncurkan fighting brand sebagai merek ekonomisnya di Jawa
untuk melawan merek ekonomis kompetitor (eco-brands), dengan menggunakan
merek premium dari Sumatra, yaitu Semen Padang. SIG juga akan merilis Semen
Merdeka pada akhir 2022 untuk melawan kebingungan pasar tentang Semen
Padang. Jumlah total merek yang bersaing dalam dekade terakhir, meningkat
secara besar-besaran karena meningkatnya tren eco-brand. Dalam tiga tahun
terakhir, porsi fighting brand SIG tumbuh menjadi 24,6%, menunjukkan
pergeseran pasar ke produk ekonomis. Situasi ini menyebabkan penurunan
pendapatan SIG, karena tidak ada diferensiasi produk antara merek premium dan
ekonomis. Penelitian ini mengeksplorasi solusi potensial untuk membantu
perusahaan mendapatkan kembali keunggulan kompetitifnya dan meningkatkan
kinerja keuangannya dengan menerapkan strategi pemasaran yang kompetitif
melalui diferensiasi produk. Penelitian ini membahas tiga pertanyaan kritis: 1) Apa
saja tantangan internal dan eksternal? (2) Apa rekomendasi yang diusulkan untuk
meningkatkan strategi pemasaran untuk SIG melalui diferensiasi produk fighting
brand? (3) Apa rencana implementasi untuk strategi pemasaran?
Penelitian dimulai dengan menganalisa kondisi pasar semen, mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan SIG, serta peluang dan ancaman pasar, menggunakan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk menyelidiki pemahaman internal dan
pelanggan tentang perbedaan antara merek utama dan merek pertempuran, serta
perbedaan yang diharapkan. Penelitian ini mengusulkan segmentasi, penargetan,
dan penempatan yang baru untuk strategi pemasaran baru melalui diferensiasi
produk untuk fighting brand untuk meningkatkan kinerja keuangan SIG. Studi ini
terbatas pada pasar ritel di Jawa, yang memiliki persaingan yang intens