digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Alkhadri
PUBLIC Ridha Pratama Rusli

Kemasan yang kurang aman seringkali menjadi faktor penyebab mikroba dapat berkembang biak dalam makanan. Nanopartikel memiliki prospek menjanjikan terkait sifat antimikrobanya. Seng oksida (ZnO) melimpah di alam, murah, non-reaktif, dan cenderung aman. Karena alasan ini, nanopartikel ZnO sangat cocok untuk digunakan sebagai agen antimikroba. Penelitian ini terdiri dari sintesis nanopartikel ZnO, persiapan komposit PLA-ZnO, dan karakterisasi. Nanopartikel akan disintesis menggunakan metode sol-gel dengan variasi prekursor Zn(NO3)2.6H2O dan Zn(CH3COO)2.2H2O. Komposit PLA/ZnO dengan variasi jumlah nanopartikel ZnO 0%, 1%, dan 3% massa. Analisis XRD menunjukkan bahwa kristalinitas nanopartikel ZnO yang dihasilkan berkisar antara 76,9% hingga 80,1% dengan ukuran kristal antara 43,3 nm hingga 44,6 nm.Ukuran kristalit sangat dipengaruhi oleh jenis prekursor seperti seng asetat menghasilkan nanopartikel dengan ukuran yang lebih besar. Nanopartikel ZnO dari seng asetat cenderung menghasilkan bentuk wurtzit heksagonal dibandingkan seng nitrat yang menghasilkan bentuk sphere. Film PLA/ZnO-1% memiliki permukaan yang lebih rata dengan sedikit lubang besar, sementara PLA/ZnO-3% menghasilkan permukaan dengan lebih banyak pori kecil. Dispersi nanopartikel ZnO lebih merata ketika menggunakan prekursor seng asetat dibandingkan seng nitrat yang cenderung membentuk aglomerat. Meski tidak ada ikatan kimia antara PLA dan ZnO, seng nitrat meningkatkan sifat mekanik film, seperti beban maksimum dan kuat tarik, serta stabilitas termal pada PLA/ZnO-1%/Nitrat. Penambahan ZnO juga mengubah warna permukaan film menjadi lebih terang dengan kecenderungan warna hijau dan biru, serta meningkatkan nilai WVTR, khususnya pada PLA/ZnO dengan seng asetat. Hal ini berkebalikan dengan hasil swelling & solubility. Dalam uji antimikroba, peningkatan konsentrasi ZnO menurunkan kelembapan roti, sehingga mengurangi pertumbuhan jamur, dengan PLA/ZnO-1%/Nitrat menunjukkan efektivitas tertinggi dalam memperlambat pertumbuhan jamur.