Kemasan yang kurang aman seringkali menjadi faktor penyebab mikroba dapat
berkembang biak dalam makanan. Nanopartikel memiliki prospek menjanjikan terkait
sifat antimikrobanya. Seng oksida (ZnO) melimpah di alam, murah, non-reaktif, dan
cenderung aman. Karena alasan ini, nanopartikel ZnO sangat cocok untuk digunakan
sebagai agen antimikroba. Penelitian ini terdiri dari sintesis nanopartikel ZnO, persiapan
komposit PLA-ZnO, dan karakterisasi. Nanopartikel akan disintesis menggunakan
metode sol-gel dengan variasi prekursor Zn(NO3)2.6H2O dan Zn(CH3COO)2.2H2O.
Komposit PLA/ZnO dengan variasi jumlah nanopartikel ZnO 0%, 1%, dan 3% massa.
Analisis XRD menunjukkan bahwa kristalinitas nanopartikel ZnO yang dihasilkan
berkisar antara 76,9% hingga 80,1% dengan ukuran kristal antara 43,3 nm hingga 44,6
nm.Ukuran kristalit sangat dipengaruhi oleh jenis prekursor seperti seng asetat
menghasilkan nanopartikel dengan ukuran yang lebih besar. Nanopartikel ZnO dari seng
asetat cenderung menghasilkan bentuk wurtzit heksagonal dibandingkan seng nitrat yang
menghasilkan bentuk sphere. Film PLA/ZnO-1% memiliki permukaan yang lebih rata
dengan sedikit lubang besar, sementara PLA/ZnO-3% menghasilkan permukaan dengan
lebih banyak pori kecil. Dispersi nanopartikel ZnO lebih merata ketika menggunakan
prekursor seng asetat dibandingkan seng nitrat yang cenderung membentuk aglomerat.
Meski tidak ada ikatan kimia antara PLA dan ZnO, seng nitrat meningkatkan sifat
mekanik film, seperti beban maksimum dan kuat tarik, serta stabilitas termal pada
PLA/ZnO-1%/Nitrat. Penambahan ZnO juga mengubah warna permukaan film menjadi
lebih terang dengan kecenderungan warna hijau dan biru, serta meningkatkan nilai
WVTR, khususnya pada PLA/ZnO dengan seng asetat. Hal ini berkebalikan dengan hasil
swelling & solubility. Dalam uji antimikroba, peningkatan konsentrasi ZnO menurunkan
kelembapan roti, sehingga mengurangi pertumbuhan jamur, dengan PLA/ZnO-1%/Nitrat
menunjukkan efektivitas tertinggi dalam memperlambat pertumbuhan jamur.