Dalam lima tahun terakhir, jumlah investor lokal Indonesia terdapat kenaikan yang signifikan, sebagian besar terdiri dari generasi milenial dan Gen Z, yang berkontribusi pada pertumbuhan positif pasar saham. Di sisi lain, terdapat fenomena "herding bias” yang menunjukkan kecenderungan investor muda untuk mengikuti tren yang ada tanpa sepenuhnya memahami kompleksitas dan risiko terkait investasi. Periode pada studi ini adalah 5 tahun, 8 tahun, dan 10 tahun, dengan pemilihan sampel dari perusahaan yang terdaftar di IDX30 melalui tes penyaringan Warren Buffett. Tes ini melibatkan faktor kunci seperti Utang Konservatif, Rasio Harga terhadap Pendapatan (P/E Ratio), Rasio Harga terhadap Buku (P/BV Ratio), Rasio Utang terhadap Ekuitas (D/E Ratio), dan Pengembalian Ekuitas (ROE). Setelah pemilihan sampel, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang saham dan meminimalkan risiko dengan menggunakan strategi Buy-and-Hold Warren Buffett. Evaluasi kinerja strategi ini dilakukan dengan metrik seperti Tingkat Pengembalian Aritmatik, Tingkat Pengembalian Geometrik, Tingkat Pengembalian Riil, dan Pengembalian Selama Periode Kepemilikan, untuk menilai efektivitasnya di pasar Indonesia dibandingkan dengan hasil investasi Buffett di pasar yang sudah berkembang.
Temuan menunjukkan bahwa Strategi Buy-and-Hold Warren Buffett umumnya memberikan hasil yang lebih baik dalam pengembalian jangka panjang, namun keberhasilannya sangat bergantung pada lingkungan pasar dan kondisi ekonomi. Di Indonesia, strategi ini menunjukkan potensi, tetapi dipengaruhi oleh volatilitas pasar, inflasi, dan perbedaan regulasi dibandingkan pasar yang sudah berkembang. Studi ini memberikan wawasan berharga yang dapat berfungsi sebagai referensi praktis untuk keputusan strategi investasi saham, khususnya untuk saham dengan kapitalisasi pasar tinggi. Dengan membuat keputusan investasi yang terinformasi dan strategi yang sesuai dengan tujuan keuangan dan toleransi risiko, investor dapat menghargai pentingnya penelitian independen, mengurangi keputusan impulsif, mendorong pendekatan investasi yang disiplin, dan fokus pada perusahaan yang stabil dan berpotensi tumbuh jangka panjang.