digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Upaya pengurangan sampah plastik saat ini telah menjadi upaya global guna mereduksi dampak merusak dari sampah plastik terhadap lingkungan, baik dalam bentuk sampah padat yang mencemari kawasan daratan dan perairan, maupun dalam bentuk emisi karbon dioksida dan emisi gas lain yang menimbulkan efek rumah kaca. Salah satu kontributor terbesar dalam menghasilkan sampah plastik adalah industri kosmetik yang mendorong pasar kemasan di Indonesia. Di antara tipe kemasan, kemasan plastik merupakan kemasan yang paling banyak digunakan di industri kosmetik, yaitu mencapai 61% dari total kemasan yang digunakan di industri kosmetik. Menghapus sama sekali penggunaan kemasan berbahan plastik saat ini bukan merupakan solusi yang feasible, baik secara teknik maupun ekonomis, tetapi upaya perancangan kemasan plastik yang ramah lingkungan merupakan suatu alternatif yang dapat digunakan untuk mereduksi sampah plastik dan dampak lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan rancangan kemasan berbahan plastik yang banyak digunakan di industri kosmetik. Penelitian ini dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu riset survei, engineering design khususnya Model Kano dan Quality Function Deployment for Environment (QFDE), dan Life Cycle Assessment (LCA). Riset survei dilakukan untuk mengidentifikasi sikap dan kebiasaan konsumen dalam penggunaan kosmetik dan pilihan kemasannya guna menentukan tipe kemasan berbahan plastik yang akan menjadi fokus penelitian; QFDE digunakan untuk mengembangkan rancangan kemasan kosmetik plastik guna ulang yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan; dan LCA dilakukan untuk mengukur reduksi dampak lingkungan dari rancangan kemasan baru dibandingkan dengan rancangan kemasan lama. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap segmen pasar yang menjadi target sampel, kemasan berbahan plastik untuk kosmetik yang paling banyak digunakan adalah kemasan tipe tube cap, sehingga kemasan tersebut dijadikan fokus penelitian. Berdasarkan kebutuhan konsumen pada segmen pasar target terhadap kemasan tube cap dan prinsip-prinsip pengembangan produk ramah lingkungan, dikembangkan desain kemasan tube cap yang dapat diguna ulang dengan menggunakan langkah-langkah utama pada metodologi QFDE. Karakteristik utama rancangan tube cap baru adalah diameter kepala body tube cap yang lebih besar untuk memungkinkan pengisian ulang kosmetik dan penggunaan material yang mudah didaur ulang. Berdasarkan LCA, usulan rancangan kemasan baru berhasil mereduksi dampak lingkungan sebesar 71,50% terhadap perubahan iklim, 35,48% terhadap ekotoksisitas air tawar, 50,78% terhadap kesehatan manusia, 35,50% terhadap ekotoksisitas air laut, dan 52,90% terhadap ekotoksisitas daratan.