Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengalami pertumbuhan yang signifikan, namun
masih ada tantangan bagi perusahaan-perusahaan di sektor konstruksi yang ingin
go public. Tesis ini mengkaji kerangka kerja manajemen risiko PT Nindya Karya
(Persero) dalam persiapan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO). Dengan
menggunakan metodologi Analytical Hierarchy Process (AHP), penelitian ini
mengidentifikasi dan menilai faktor-faktor risiko kritis yang spesifik untuk industri
konstruksi di Indonesia yang dapat mempengaruhi keberhasilan IPO. Data untuk
penelitian ini dikumpulkan melalui kuesioner AHP yang didistribusikan kepada
para pemangku kepentingan internal dan eksternal PT Nindya Karya. Temuan
menunjukkan bahwa efektivitas audit internal dan risiko operasional merupakan
risiko internal yang paling signifikan, dengan risiko yang pertama diklasifikasikan
sebagai risiko yang ekstrem. Secara eksternal, risiko waktu dan kinerja penjamin
emisi diidentifikasi sebagai risiko ekstrem, yang mencerminkan sifat pasar yang
tidak stabil dan peran penting dari waktu yang tepat dan penjaminan emisi yang
kompeten dalam keberhasilan IPO. Penelitian ini diakhiri dengan rekomendasi
strategis untuk meningkatkan praktik manajemen risiko PT Nindya Karya,
menyelaraskannya dengan praktik terbaik di industri dan memastikan perusahaan
memiliki posisi yang baik untuk IPO yang sukses.