Inovasi melalui pemanfaatan edible coating pada produk perikanan masih belum diterapkan di industri pangan Indonesia dan masih diselidiki penerimaannya. Pada penelitian ini, produk Bandeng Coating (ikan bandeng fillet tanpa duri dengan edible coating kitosan 1,61% dan teh hijau ekstrak 2,26%) diciptakan dalam rangka mengatasi masalah duri dan memperpanjang masa simpan produk. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki penerimaan konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan strategi pemasaran produk Bandeng Coating di pasar modern Bandung. Pengambilan sampel responden dilakukan secara random sampling kepada 101 konsumen kota Bandung menggunakan kuisioner terstruktur. Bandeng Coating dievaluasi penerimaannya menggunakan faktor pendorong penerimaan (1= sangat tidak suka, 4=sangat suka) dan model proses penerimaan. Penerimaan konsumen kemudian dianalisis dengan regresi linier berganda. Perumusan strategi pemasaran Bandeng Coating dikumpulkan secara judgemental sampling dan dianalisis menggunakan SWOT-QSPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan konsumen terhadap Bandeng Coating tergolong tinggi. Variasi produk yang ditawarkan menjadi faktor kunci dari penerimaan konsumen. Presepsi negatif terhadap warna edible coating dan terbatasnya pengetahuan konsumen menjadi kendala utama penerimaan produk. Strategi pemasaran Bandeng Coating yang perlu dilakukan berdasarkan prioritasnya yaitu 1) pendaftaran nama produk, merek dan sertifikasi, 2) melakukan pengembangan kualitas dengan cara kolaborasi dengan pihak eksternal, 3) penetrasi pasar secara online, 4) menerapkan kampanye brand, dan 5) penetrasi pasar fisik di pasar modern Kota Bandung.