Bandara I Gusti Ngurah Rai merupakan sebuah fasilitas penerbangan utama yang
terletak di ujung selatan Pulau Bali, Indonesia. Letak geografisnya yang khas
memainkan peran penting dalam industri pariwisata pulau ini. Angin Silang
(crosswind) merupakan angin yang arahnya dari samping benda yang bergerak,
seperti pesawat terbang yang sedang dalam penerbangan. Angin silang (crosswind)
dapat membelokkan arah take off atau landing. Sedangkan tailwind berhembus dari
arah belakang (ekor) pesawat dan akan mengurangi daya angkat. Kebanyakan
pesawat akan menghindari take off dan landing jika terjadi tailwind karena hal ini
dapat mengakibatkan penggunaan landasan terlalu Panjang.
Proses menganalisis karakteristik angin dimulai dengan melakukan perhitungan
nilai komponen angin, yang selanjutnya dipresentasikan dalam bentuk persentase
berdasarkan arah dan kecepatan angin. Setelah itu, dibuatlah diagram windrose dari
data angin yang telah diolah menggunakan aplikasi wrplot, dengan tujuan
menentukan arah angin dominan sepanjang periode tahun 2013–2022. Proses
perhitungan komponen angin dimulai dengan memasukkan data arah dan kecepatan
angin yang tercatat di landasan pacu ke dalam perangkat lunak Microsoft Excel.
Angin yang berhembus di landas pacu Bandara I Gusti Ngurah Rai berasal dari
timur dan barat sehingga terlihat terdapat pengaruh monsun barat dan monsun timur.
Kelas kecepatan yang dominan selama 10 tahun yaitu 4-10 knots dengan persentase
sebesar 60% dan kelas kecepatan yang lebih dari 20 knots memiliki persentase
sebesar 0,4%. Rata-rata kecepatan angin tertinggi terdapat pada musim JJA (JuniJuli-Agustus).
Kemudian kecepatan angin di sekitar Bandara I Gusti Ngurah Rai
terlihat meningkat Ketika pagi menuju siang hari. Pada bulan Januari, Februari dan
Desember merupakan yang paling banyak terjadinya angin ekstrem (>20 knots)
untuk proses operasional penerbangan selama 10 tahun di Bandara I Gusti Ngurah
Rai.