Pesatnya kemajuan teknologi saat ini menyebabkan pergantian perangkat elektronik yang
lebih sering, mengakibatkan melimpahnya limbah elektronik, terutama PCB (Printed
Circuit Board). PCB mengandung beragam logam berharga seperti emas dan tembaga.
Namun, penelitian mengenai pemulihan logam WEEE masih terbatas dan belum pernah
dilakukan secara langsung dalam laboratorium di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian
ini turut berkontribusi dalam mewujudkan ekonomi sirkular dan mendukung tujuan
pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan nomor 9 (Industri, Inovasi, dan
Infrastruktur), nomor 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan nomor
13 (Penanganan Perubahan Iklim). Logam tembaga dan emas dapat dipulihkan dari
WEEE dengan proses pirometalurgi yaitu smelting. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui analisis termodinamika dan teknoekonomi pada proses pemulihan logam
berharga tembaga dan emas dari limbah WEEE. Analisis termodinamika penelitian ini
dilakukan menggunakan bantuan perangkat lunak FactSage versi 7.3, sedangkan neraca
massa dan energi untuk perhitungan teknoekonomi ditentukan dengan perangkat lunak
HSC Chemistry. Umpan yang digunakan pada proses smelting penelitian ini adalah PCB,
skrap tembaga, terak FCS, kokas, dan gas udara. Ada empat variasi yang dilakukan pada
penelitian ini, yaitu variasi komposisi umpan slag, temperatur, atmosfer operasi, dan
jumlah oksigen pada tahap oksidasi. Sasaran penelitian adalah menentukan kondisi
optimum (temperatur, atmosfer operasi) pada tahap reduksi dan oksidasi yang dapat
menghasilkan perolehan logam berharga (tembaga dan emas) yang tinggi, konsentrasi
pengotor di lelehan logam yang rendah, dan tidak menghasilkan padatan pada sistem.
Variasi komposisi umpan slag yang paling optimum digunakan adalah sistem FeO-SiO2-
CaO dengan komposisi CaO sebesar 91%. Berdasarkan hasil simulasi, kondisi optimum
untuk tahap reduksi adalah pada temperatur 1400°C dan tekanan parsial oksigen (pO2)
sebesar 10-8
atm dan untuk tahap oksidasi adalah pada temperatur 1100°C dengan jumlah
oksigen sebesar 5200 kg, Pada kondisi ini, perolehan kembali logam tembaga mencapai
75% dengan kemurnian 98,84%, sementara perolehan kembali emas mencapai 99%
namun perlu dilakukan langkah pemurnian lebih lanjut. Analisis eknoekonomi dari
pemulihan logam berharga dari WEEE menghasilkan potensi yang besar sebagai sumber
logam berharga yang berkelanjutan dan ekonomis.