digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRA Muhammad Rafif Latenritatta
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Matahari merupakan salah satu sumber energi terbesar di planet bumi, dan sekitar 70 persen dari bumi merupakan lautan. Kapasitas kalor jenis dari air luaut yang lebih besar dibandingkan di udara dan daratan menyebabkan panas dari matahari tersebut menetap di lautan. Penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk mengestimasi sumber daya energi panas laut di perairan inonesia Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) berdasarkan data hasil simulasi bulanan selama 20 tahun dari tahun 2000-2020 dari model beresolusi 0.083 ° x 0.083 ° yang bernama Copernicus Marine Environment Monitoring Service (CMEMS). Luasan area yang ditinjau terbentang dari 9°LU - 11°LS dan 95°BT hingga 141°BT dan selanjutnya difokuskan pada Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Penelitian ini meninjau Kedalaman referensi yang mana menurut Nihous (2007) merupakan kedalaman minimal pengambilan air dingin yang memiliki nilai ?T > 20 pada kedalaman 1000 m. Dihasilkan kedalaman minimal pengambilan air dingin pada perairan Indonesia berada sampai di kisaran 600 meter lalu kedalaman konsisten berada di antara kedalaman 600 meter hingga 800 meter di perairan Selat Makassar, Laut Sulawesi, dan Utara Papua. Daya yang dihasilkan pada kedalaman minimal dan konsisten pengambilan air dingin adalah 154,91 GW perbulan, 1858,97 GW pertahun, dan 37.179 GW selama 20 tahun untukkedalaman 600 meter dengan luasan daerah yang konsisten sebesar 1.044.496 Km2.