Penelitian ini menyelidiki hubungan antara literasi keuangan dan pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa di Yogyakarta. Dengan menggunakan desain penelitian kuantitatif, literasi keuangan dievaluasi secara tepat menggunakan tes standar yang didasarkan pada tiga konstruk literasi keuangan: numerasi, inflasi, dan diversifikasi risiko. Perilaku keuangan dievaluasi menggunakan instrumen survei yang dirancang dengan skala Likert yang mencakup lima area pengelolaan keuangan pribadi - konsumsi, arus kas, kredit, tabungan/investasi, dan asuransi. Untuk menilai hubungan antara literasi keuangan dan perilaku keuangan, para peneliti menggunakan analisis deskriptif, korelasi, dan regresi linier. Hasil analisis mendukung konstruk dan premis keseluruhan literasi keuangan sebagai prediktor yang signifikan secara statistik terhadap penganggaran, penentuan prioritas, pengelolaan arus kas, dan tabungan darurat mahasiswa untuk dana kontingensi pengelolaan keuangan pribadi. Hasil juga ditemukan yang menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan yang lebih tinggi berkaitan dengan ketergantungan yang lebih rendah pada kredit untuk biaya hidup sehari-hari. Terlepas dari temuan-temuan ini, para peneliti memperingatkan agar tidak memperlakukan literasi sebagai penentu tunggal perilaku, karena tidak semua perilaku dapat dijelaskan oleh literasi (beberapa perilaku dipengaruhi oleh faktor pengalaman dan sosiokultural yang lebih mendalam). Penelitian ini menyimpulkan dengan merekomendasikan pendidikan moneter yang mencakup semua aspek pengelolaan keuangan, di mana literasi keuangan dapat memberikan jalur menuju kapabilitas keuangan yang lebih luas seiring perkembangan siswa dalam lingkungan keuangan yang terus berubah.
Perpustakaan Digital ITB