digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_LARAS NURUL ADHA
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Faktor tempat kerja di industri garmen seperti faktor fisik lingkungan kerja, beban kerja yang berat dan kerja terus menerus tanpa istirahat yang dikombinasikan dengan kelelahan dapat berakibat fatal karena pola perilaku yang tidak aman. Penelitian ini menggunakan variabel faktor fisik lingkungan kerja (suhu, kelembaban, dan kebisingan) dan beban kerja fisik sebagai variabel bebas, kelelahan fisik dan mental sebagai variabel mediasi, serta perilaku tidak aman dalam bekerja sebagai variabel terikat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beban kerja dan faktor fisik lingkungan terhadap kelelahan kerja dan perilaku tidak aman, baik secara langsung (direct effect) maupun tidak langsung (indirect effect) yang dimediasi oleh kelelahan kerja. Penelitian ini berfokus pada 85 pekerja industri garmen, dengan mengukur suhu lingkungan kerja, kelembaban, kebisingan, dan beban kerja fisik. Kelelahan fisik dinilai sebelum dan sesudah bekerja dengan menggunakan metode Saliva Alpha-Amilase (sAA). Kuesioner mengenai kelelahan mental, beban mental, dan perilaku tidak aman juga dibagikan kepada para pekerja. Pengaruh tiap variabel dianalisis menggunakan analisis regresi mediasi – pathway dengan bantuan SPSS. Beban kerja mental dan fisik secara langsung memengaruhi perilaku tidak aman (? = 0,316, p = 0,003; ? = 0,222, p = 0,033). Beban kerja mental secara signifikan memengaruhi kelelahan mental dan fisik (? = 0,18, p = 0,046; ? = 0,249, p = 0,0022). Beban kerja mental secara tidak langsung berdampak pada perilaku tidak aman melalui kelelahan mental (? = 0,288, p = 0,004). Beban kerja mental dan fisik secara tidak langsung memengaruhi perilaku tidak aman melalui kelelahan fisik (? = 0,288, p = 0,003; ? = 0,15, p = 0,031). Dapat disimpulkan, beban mental secara signifikan memengaruhi perilaku tidak aman secara langsung dan tidak langsung melalui kelelahan mental dan fisik. Beban kerja fisik berdampak pada perilaku tidak aman secara langsung dan melalui kelelahan fisik. Oleh karena itu, evaluasi yang dilakukan harus berfokus pada pengurangan stres kerja dan mempromosikan perilaku kerja yang aman.