Kawasan pesisir kelurahan Leato Selatan merupakan salah satu pusat pertumbuhan
ekonomi sebagai tempat kegiatan perdagangan, pintu keluar masuknya transportasi
jalur darat dan laut maupun kegiatan lainya akhir-akhir ini sering mengalami
kenaikan muka air laut akibat dampak perubahan iklim. Dampak kenaikan muka air
laut akibat perubahan iklim di kawasan pesisir Leato Selatan antara lain yaitu
menyebabkan rusaknya pemukiman, kerusakan lingkungan serta mempengaruhi
kondisi sosial ekonomi rumah tangga. Untuk itu, perlunya identifikasi ketahanan
rumah tangga di kawasan pesisir kelurahan Leato Selatan dalam menghadapi
ancaman kenaikan muka air laut akibat dampak perubahan iklim. Adapun
ketahanan rumah tangga yang di identifikasi dalam penelitian ini yaitu aspek sosial,
aspek ekonomi, serta aspek fisik dan lingkungan. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan metode kuantitatif dengan analisis skoring. Berdasarkan hasil
analisis yang dilakukan oleh peneliti, rata-rata rumah tangga di kawasan pesisir
Kelurahan Leato Selatan sudah memiliki kondisi ketahanan yang baik dalam
menghadapi ancaman kenaikan muka air laut akibat dampak perubahan iklim.
Dari total 100 responden yang dijadikan sebagai sampel penelitian perwakilan dari
masing-masing rumah tangga terdapat 94 responden sudah memiliki ketahanan
tinggi serta 6 responden yang memiliki ketahanan sedang. Namun setelah peneliti
melakukan validasi atas hasil yang diperoleh dalam penelitian, dengan memperoleh
informasi dari pihak pemerintah kelurahan dan pihak LSM serta berdasarkan
kondisi di lapangan dapat disimpulkan bahwa tidak sepenuhnya dapat dikatakan
bahwa rumah tangga di lokasi penelitian sudah memiliki ketahanan tinggi terhadap
kenaikan muka air laut akibat dampak perubahan iklim. Untuk itu, pada aspek sosial
perlunya melakukan pelatihan-pelatihan atau sosialisasi kepada masing-masing
rumah tangga, sementara untuk aspek ekonomi perlunya UMKM yang dimiliki oleh
setiap rumah tangga agar tidak hanya bergantung pada kondisi laut dan untuk aspek
fisisk-lingkungan diperlukanya infrastruktur tangguh pemecah ombak.