digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Di Indonesia, lebih dari setengah korban kecelakaan pejalan kaki disebabkan oleh perilaku menyeberang di sembarang tempat. Padahal, keselamatan pejalan kaki seharusnya mendapat prioritas tertinggi di antara pengguna jalan lainnya. Meskipun begitu, pejalan kaki juga harus memenuhi kewajibannya, yaitu menyeberang dengan menggunakan fasilitas penyeberangan yang telah disediakan, seperti Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Perilaku pejalan kaki yang menyeberang sembarangan meskipun terdapat JPO menjadi sebuah masalah yang harus diselesaikan. Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat intensi penggunaan JPO dan faktor-faktor yang memengaruhinya, serta merancang solusi usulan untuk meningkatkan intensi penggunaan JPO. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada total 400 responden di tiga lokasi JPO di Kota Bandung, yaitu JPO di ruas Jl. Merdeka, Jl. Ir. H. Juanda, dan Jl. Dr. Djunjunan. Kuesioner yang digunakan terbagi dalam lima konstruk yang berasal dari model Theory of Planned Behavior (TPB), yaitu perceived quality, attitude toward the behavior, subjective norm, perceived behavioral control, dan intention, dengan total 30 pertanyaan. Skala yang digunakan adalah skala Likert dengan lima poin. Pada konstruk perceived quality, digunakan skala [1] (sangat buruk) hingga [5] (sangat baik), sedangkan pada konstruk lainnya, digunakan skala [1] (sangat tidak setuju) hingga [5] (sangat setuju). Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan IBM SPSS Statistics dan SmartPLS 4. Penyusunan usulan solusi dirancang menggunakan metodologi design thinking dan divalidasi oleh pejalan kaki. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh variabel demografi memiliki perbedaan rata-rata yang signifikan terhadap intensi penggunaan JPO. Faktor yang memengaruhi intensi penggunaan JPO secara signifikan adalah perceived quality, attitude toward the behavior, dan subjective norm, dengan attitude toward the behavior sebagai konstruk yang paling berpengaruh. Rancangan usulan diharapkan dapat meningkatkan intensi penggunaan JPO sehingga jumlah kecelakaan pejalan kaki dapat berkurang.