digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
PUBLIC Open In Flip Book Dessy Rondang Monaomi

Layanan TI yang disediakan oleh bisnis merepresentasikan otomasi proses yang mereka jalankan guna memenuhi kebutuhan-kebutuan pelanggan. Identifikasi proses bisnis yang ada dan ketelitian dalam menentukan keterkaitan diantaranya menjadi salah satu kunci dalam mengembangkan layanan bisnis yang terus berkembang dan menjadi lebih kompleks. Tentu saja, perkembangan tersebut memberikan dampak yang signifikan terhadap penyediaan layanan TI yang relevan. Layanan TI pada terminologi Service-Oriented Architecture (SoA) merupakan komponen perangkat lunak yang mampu mengekspos layanan bisnis serta didistribusikan dan disediakan atau dikontrol oleh organisasi. Pengembangan layanan TI, sesuai dengan tujuan komputasi layanan, harus mampu menjembatani kesenjangan antara TI dan bisnis dengan teknologi utama yang dapat dipilih untuk mewujudkannya adalah layanan web. Dari berbagai pendekatan atau gaya arsitektural yang tersedia untuk mengembangkan layanan web, REST atau juga yang lebih umum dikenal dengan web API, menjadi pilihan yang paling banyak diadopsi oleh pengembang perangkat lunak dalam satu dekade terakhir. Sebagai sebuah perangkat lunak, layanan web menyediakan antarmuka yang dapat dipelajari oleh pengguna layanan melalui penyediaan sebuah deskripsi layanan. Deskripsi layanan menjadi komponen utama dan memiliki peran penting dalam merancang kombinasi beragam layanan melalui komposisi layanan. Kapabilitas web API -yang menjadi gaya arsitektur paling banyak dipilih oleh pengembang- dijelaskan menggunakan OpenAPI Specification (OAS) sebagai standar dalam menyajikan deskripsi layanan. Dokumen OAS yang disediakan oleh penyedia layanan menjadi basis pengetahuan yang dapat dikelola oleh pengguna layanan dalam repositori layanannya. Untuk memenuhi perkembangan layanan bisnis yang semakin kompleks, bisnis harus terus berupaya mencari cara yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan kumpulan layanan web yang dimilikinya maupun layanan web yang disediakan oleh bisnis lain. Komposisi layanan yang menggabungkan beberapa layanan web untuk memenuhi layanan bisnis yang semakin kompleks menjadi pilihan untuk menjawab tantangan tersebut. Dengan menerapkan komposisi layanan, pengembangan layanan TI dapat dilakukan dengan cepat karena tidak semua fungsi bisnis harus dibangun dari awal serta lebih hemat karena dapat menggunakan layanan TI yang telah disediakan oleh bisnis lain. Merancang sebuah layanan baru ii (layanan komposit) melalui komposisi layanan memerlukan pemahaman yang komprehensif baik dari aspek bisnis maupun TI. Pada organisasi penyedia layanan, setidaknya terdapat domain expert yang menguasai kebutuhan high-level bisnis dan software engineer yang menguasai pengembangan perangkat lunak dalam bentuk layanan web. Kedua pihak tersebut harus dapat bekerjasama sehingga komposisi layanan dapat bekerja secara efektif. Adanya kesenjangan pengetahuan antara masing-masing dapat menjadi penghambat dalam keberhasilan komposisi layanan. Untuk itu, pada penelitian ini diusulkan sebuah model konseptual pengembangan layanan komposit yang dapat digunakan sebagai acuan bagi domain expert maupun software engineer dalam merancang, memodelkan, serta mengembangkan layanan komposit. Selain itu, untuk meningkatkan pemaknaan (semantik) deskripsi layanan sesuai dengan standar OAS, diusulkan peningkatan OAS sehingga dapat mendeksripsikan layanan semantik dan menjadikannya sebagai kumpulan (dataset) semantik layanan web. Sebagai proof-of-concept, dikembangkan dua purwarupa, yaitu sistem layanan kelas virtual dan penerjemah semantik layanan web. Sistem layanan kelas virtual dikembangkan untuk membuktikan bahwa model konseptual pengembangan layanan komposit dapat diterapkan, sedangkan penerjemah semantik layanan web dikembangkan untuk mengkonversi dokumen OAS menjadi semantik layanan web secara otomatis. Purwarupa penerjemah semantik layanan web diuji dengan cara mengekstrak sebanyak 106 dokumen OAS yang didapatkan melalui APIs.guru dalam kurun waktu 05-10 Mei 2021. Hasilnya, didapatkan 14.213 triple RDF dalam format turtle sebagai dataset semantik layanan web yang dapat menjadi basis pengetahuan bagi pengguna layanan ketika ingin mencari kandidat layanan yang dibutuhkan dalam proses komposisi layanan. Selain itu, penggunaan basis data sebagai perantara dalam proses konversi dokumen OAS menjadi semantik layanan web mampu memberikan rata-rata efisiensi sebesar 14,59% dibandingkan jika tidak menerpkan penggunaan kembali skema data yang sama. Sistem layanan kelas virtual yang telah dikembangkan dapat diakses melalui https://smartcampus.my.id dan digunakan untuk menyelenggarakan pelatihan/bootcamp yang diselenggarakan oleh Cyber Security Center Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Research Alliance Ko+Lab Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom, dan Universitas Kristen Teknologi Solo pada rentang tanggal 31 Juli 6 September 2023 dengan melibatkan 151 peserta didik dan 6 pengajar. Untuk menguji penerimaan pengguna pada sistem layanan kelas virtual, dilakukan pengukuran penerimaan teknologi menggunakan kerangka kerja UTAUT. Pengukuran dilakukan untuk membuktikan pengaruh construct yang memberikan dampak pada niat (behavioral intentions/BI) dan kebiasaan (use behavior/UB) menggunakan sistem layanan kelas virtual dalam jangka panjang oleh peserta didik. Hasilnya, ditemukan kesimpulan bahwa BI ditentukan oleh performance expectancy (PE) dan technology integration (TI), sedangkan UB dipengaruhi oleh behavioral intentions (BI) dan TI.