digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2024 SK PP Project_Evelynn Benedicta_19221014
Terbatas Open In Flip Book Jufrizal Effendi, S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Penelitian ini bertujuan untuk menilai elemen identitas merek Sassle Haircare untuk memperkuat citra mereknya menggunakan kerangka Customer-Based Brand Equity (CBBE). Pasar perawatan rambut di Indonesia diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan peningkatan pendapatan dari US$197,60 juta pada tahun 2024 menjadi US$305,80 juta pada tahun 2029. Meskipun pasarnya menjanjikan, Sassle menghadapi tantangan terkait persepsi merek, yang dapat melemahkan ekuitas mereknya. Penelitian ini mengidentifikasi penyebab persepsi merek negatif dan mengevaluasi pembaruan identitas merek Sassle Haircare. Studi kualitatif pendahuluan yang melibatkan 39 responden wanita dari Bandung dan Jabodetabek mengungkapkan bahwa identitas merek Sassle tidak sejalan dengan persepsi pelanggan. Persepsi negatif mencakup komentar tentang kemasan yang tidak menarik, kurang mewah, dan desain logo yang menyesatkan. Studi ini menggunakan kerangka analisis eksternal seperti Porter Five Forces dan PESTEL, serta analisis pesaing, untuk memahami lanskap strategis dan mengidentifikasi faktor-faktor utama yang memengaruhi persepsi merek. Temuan ini menunjukkan bahwa meningkatkan elemen identitas merek dan secara efektif mengkomunikasikan proposisi nilai unik Sassle—khususnya penggunaan minyak almond untuk pertumbuhan rambut—dapat meningkatkan ekuitas merek. Rekomendasi untuk inisiatif branding strategis diberikan untuk menyelaraskan identitas merek Sassle dengan presepsi pelanggan, sehingga menumbuhkan citra merek yang lebih kuat di pasar perawatan rambut yang kompetitif.