digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Batik Rifa'iyah berada di Kabupaten Batang, merupakan batik yang memiliki keunikkan,karena adanya pengaruh ajaran Islam Rifa’iyah yang ajaranya dipimpin oleh seorang ulama bernama KH. Ahmad Rifa’I pada jaman dahulu. Namun keunikkan tersebut tidak membuat batik Rifa'iyah terbebas dari masalah. Batik Rifa’iyah mempunyai masalah dari sisi produk. Produk yang ada saat ini kurang inovatif, dan tidak dapat mengembangkan pasar, sehingga batik yang dibuat membutuhkan waktu untuk dijual dan kurang nya peminat. Pemerintah sudah memberikan bantuan, sebelum dan sudah Covid-19. Bantuan- bantuan tersebut tidak menampakkan hasil. Bantuan terakhir yang diberikan oleh pemerintah membuka peluang baru bagi batik Rifa’iyah untuk bangkit dengan target pasar baru, yaitu generasi milenial. Target baru tentu saja memerlukan desain batik yang baru yang sesuai dengan karakter dari target pasar. Batik Rifa’iyah memerlukan inovasi, desain batik yang ada. Permasalahan mengenai produk yang inovatif, pasar, dan tradisi diatas, memerlukan pendekatan revitalisasi tradisi. Ide utama dari revitalisasi tradisi adalah mentranformasikan tradisi yang berisi kearifan lokal ke dalam bentuk baru, dengan cara mengawinkannya dengan elemen-elemen kekinian (nontradisional). Revitalisasi dilakukan melalui dengan pengembangan desain batik melalui dilakukan melalui eksplorasi visual meliputi motif, warna, komposisi, dan bentuk produk, perancangan produk, dan perwujudan karya batik. Penelitian ini menggunakan metode ATUMICS. Metode ini digunakan sebagai bagian dari proses revitalisasi yang dilakukan untuk memahami kondisi pasar dan mempertahankan nilai- nilai yang sudah ada. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain observasi, wawancara, studi pustaka dan kuesioner. Hasil penelitian berupa perancangan batik Rifa’iyah yang menggabungkan unsur-unsur pada generasi milenial sehingga tercipta desain batik nontradisional yang sesudai dengan target pasar yaitu generasi milenial.