COVER Dwiko Pandu Satrio
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Dwiko Pandu Satrio
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Dwiko Pandu Satrio
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Dwiko Pandu Satrio
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Dwiko Pandu Satrio
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Dwiko Pandu Satrio
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Dwiko Pandu Satrio
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 16,8 juta
hektar (ha). Tidak dapat dipungkiri, industri minyak sawit memiliki peran penting
dalam meningkatkan perekonomian negara karena dapat menarik konsumen hingga
mancanegara. Namun, perkebunan sawit dapat menghasilkan limbah padat seperti
batang pohon kelapa sawit. Batang pohon kelapa sawit mengandung nira dengan
kandungan 11,6% (v/v) sukrosa, 2,32% (v/v) glukosa, dan 1,47% (v/v) fruktosa.
Nira sawit ini dapat dijadikan gula merah kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber karbon alternatif untuk produksi lipid dari Rhodotorula toruloides.
Pada penelitian ini, dilakukan produksi lipid dari Rhodotorula toruloides dengan
metode fed-batch. Keuntungan metode fed-batch yaitu membutuhkan waktu yang
lebih singkat, meningkatkan konsentrasi sel dan akumulasi biomassa, dan
meminimalisir terjadinya inhibisi substrat atau penghambatan terbentuknya produk
akhir. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pemberian feed berupa
very high concentrated limiting substrate (volume tetap). Limiting substrate yang
berpengaruh untuk produksi lipid yaitu karbon dan nitrogen. Maka dari itu,
penelitian ini bertujuan untuk menentukan menentukan komponen feed yang
optimum untuk produksi lipid dari Rhodotorula toruloides yang dikultivasi secara
fed-batch menggunakan gula merah kelapa sawit konsentrasi tinggi sebagai sumber
karbon. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan komponen feed yaitu feed
N, feed C, dan feed CN. Feeding dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada jam ke-48
dan ke-96. Laju kenaikan biomassa yang optimum ditemukan pada perlakuan feed
CN dengan laju sebesar 0,134 g/L.Jam dengan biomassa kering tertinggi sebesar
19,38 g/L. Perolehan lipid intraseluler tertinggi ke terendah berturut-turut yaitu feed
CN sebesar 59,13% (b/b), feed N sebesar 49,16% (b/b), dan feed C sebesar 22,59%
(b/b). Efisiensi proses kultivasi fed-batch yang optimum ditemukan pada perlakuan
feed CN dengan perolehan lipid total (intraseluler dan ekstraseluler) sebesar 5,12 g.
Perpustakaan Digital ITB