Prolanis atau Program Pengelolaan Penyakit Kronis yang diberlakukan oleh BPJS Kesehatan di puskesmas merupakan upaya untuk mengatasi penyakit kronis yang prevalensinya tinggi di Indonesia. Keberhasilan pengobatan pasien pada program ini bergantung pada kepatuhan pasien dalam menjalani program dan mengonsumsi obat, di sisi lain bisa jadi terdapat hambatan bagi pasien untuk mengikuti Prolanis, seperti biaya out of pocket. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi biaya out of pocket pasien dan hubungannya terhadap kualitas hidup dan kepatuhan pasien Prolanis di puskesmas kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-observasional dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional) dan dilakukan di beberapa puskesmas di kota Bandung menggunakan kuesioner untuk mengukur biaya, kualitas hidup (EQ-5D-5L), dan kepatuhan (ARMS-12). Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis, Mann-Whitney, dan Spearman’s Correlation. Penelitian ini menunjukkan terdapat asosiasi antara skor kualitas hidup dengan karakteristik gender, pendidikan akhir, keberadaan penyakit penyerta, dan kendala responden dalam mengikuti kegiatan rutin Prolanis. Selain itu, terdapat hubungan antara kepatuhan dengan karakteristik status pekerjaan responden, jumlah anggota keluarga dalam satu rumah, dan kendala dalam mengikuti kegiatan rutin Prolanis. Tidak terdapat korelasi antara total biaya out of pocket responden dengan kepatuhan. Namun, terdapat korelasi lemah dan negatif antara kepatuhan dan kualitas hidup serta total biaya out of pocket dan kualitas hidup.