digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Nada Fauziyyah Nursadida
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Nada Fauziyyah Nursadida
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Nada Fauziyyah Nursadida
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Nada Fauziyyah Nursadida
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Nada Fauziyyah Nursadida
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Nada Fauziyyah Nursadida
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA Nada Fauziyyah Nursadida
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Nada Fauziyyah Nursadida
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Nada Fauziyyah Nursadida
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Kekuatan pengunyahan merupakan parameter penting untuk mengevaluasi kinerja sistem pengunyahan karena dapat digunakan untuk memahami mekanisme pengunyahan serta menilai kinerja fungsional komponen prostodontik. Sejumlah alat ukur telah dikembangkan, tetapi dengan beberapa kekurangan, perhitungan gaya pengunyahan masih terganggu yang menghasilkan nilai yang dihasilkan kurang akurat. Gerakan pengunyahan terjadi dalam arah vertikal dan juga melintang sehingga analisis dalam ruang tiga dimensi diperlukan. Evaluasi gaya otot pengunyahan diperlukan untuk meningkatkan pemahaman yang lebih baik tentang gerakan pengunyahan karena gaya pengunyahan yang sebenarnya dihasilkan dari aksi otot rahang yang dimodifikasi oleh biomekanik kraniomandibular. Penelitian ini mereplikasi kerangka kerja yang dikembangkan oleh Röhrle O. et al., (2018) dalam mengevaluasi gaya pengunyahan melalui analisis kinematik menggunakan motion capture dan analisis pembebanan oklusal menggunakan simulasi elemen hingga. Kebaruan yang dituju oleh penelitian ini adalah pengembangan kerangka kerja dengan mengevaluasi kekuatan otot pengunyahan menggunakan model muskuloskeletal yang telah dikembangkan berdasarkan subjek tertentu. Kerangka kerja yang telah dikembangkan terbukti efektif dalam mengestimasi gaya yang dihasilkan selama proses pengunyahan. Penggunaan model elemen hingga dalam estimasi gaya meminimalkan gangguan dari alat ukur yang telah dikembangkan sebelumnya dalam proses pengukuran yang menghasilkan nilai akhir yang terlalu tinggi. Studi lebih lanjut mengenai model musculoskeletal sistem pengunyahan dapat dilakukan untuk memahami gerakan sistem pengunyahan lebih dalam lagi.