BAB 2 Edi Setiawan
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Edi Setiawan
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Edi Setiawan
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Edi Setiawan
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Edi Setiawan
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Edi Setiawan
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Edi Setiawan
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
Globalisasi dan neoliberalisasi menghubungkan paradigma pengaturan ideologi,
ekonomi, dan politik secara global. Neoliberalisme otoriter sebagai mutasi dari
paradigma neoliberalisme menjalar dan mewarnai pengaturan bernegara
menyebabkan berbagai macam perubahan struktur institusi dan praktik tata kelola.
Implikasinya tidak hanya pada perilaku pemerintah dalam menjalankan
pemerintahan dan merumuskan kebijakan pembangunan saja, tetapi juga pada
proses perencanaan dan pembangunan.
Indonesia mengumumkan untuk memindahkan ibu kotanya pada tahun 2019.
Keputusan pemindahan tersebut mengikutsertakan Indonesia dalam kontestasi
keterlibatan kota-kota di Asia dalam tren dunia. Memahami pemindahan IKN
sebagai sebuah proses dan luaran politik yang kompleks tidak cukup menggunakan
perspektif perencanaan prosedural, diperlukan perspektif ekonomi politik kritis
untuk melihat fenomena dalam berbagai sudut pandang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi sejauh mana pengaruh
neoliberalisme otoriter mewarnai proses pemindahan Ibu Kota Negara (IKN)
Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi
kasus untuk dapat memperoleh gambaran yang rinci tentang proses pemindahan
yang sedang berlangsung. Penelitian ini meyakini bahwa proses pemindahan dan
pembangunan IKN dijalankan dengan mengadopsi strategi dan praktik paradigma
neoliberalisme otoriter.
Menggunakan dua elemen pembentuk neoliberal otoriter, penelitian ini
menemukan berbagai desain kebijakan dan proses pemindahan yang dijalankan
telah memenuhi elemen-elemen kunci neoliberalisasi yang meliputi persaingan
bebas, deregulasi, privatisasi, dan finansialisasi. Selain itu analisis juga
menunjukkan bahwa telah terjadi pelemahan partisipasi publik, (re)sentralisasi
pengambilan keputusan, serta terjadi tindakan represif dan koersif oleh pemerintah
dalam proses pemindahan IKN. Hal yang unik dari penelitian adalah beberapa
elemen pembentuk otoritarianisme dalam pembangunan menunjukkan ciri yang
lunak (soft), seperti perumusan kebijakan yang dilakukan sesuai tahapan perumusan
dan prosedur, tetapi proses yang dijalankan tidak layak dan rendah secara kualitas.