Hipertensi adalah penyebab utama penyakit kardiovaskular dan kematian dini di
seluruh dunia. Tekanan darah pasien hipertensi dapat terkontrol dengan konsumsi
obat antihipertensi, misalnya nifedipin. Nifedipin termasuk golongan antagonis
kanal kalsium dihidropiridin. Penggunaan obat konvensional bersama dengan
herbal mengalami peningkatan dalam terapi hipertensi. Salah satu herbal yang
sering digunakan dalam terapi hipertensi adalah ekstrak daun sambung nyawa
(Gynura procumbens). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh dari
ekstrak daun sambung nyawa terhadap interaksi farmakokinetik dan
farmakodinamik (penurunan tekanan darah) nifedipin pada model tikus hipertensi.
Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) untuk analisis nifedipin dalam
plasma dikembangkan dan divalidasi meliputi selektifitas, carryover, linearitas,
akurasi, presisi, recovery, dan stabilitas. Pengujian farmakokinetik dan
farmakodinamik menggunakan model tikus hipertensi yang diinduksi L-NitroArginine Methyl Ester (L-NAME) 40 mg/kg BB selama 14 hari kecuali kelompok
tikus kontrol sehat (normal) hanya diberikan akuabides. Pengujian farmakokinetik
dilakukan pada dua kelompok (n=3) yaitu kelompok pemberian nifedipin dosis
tunggal 1 mg/kg BB (NFD) dan kelompok pemberian nifedipin 1 mg/kg BB
bersama ekstrak daun sambung nyawa 154 mg/kg BB (NFD+EDSN). Pengujian
farmakodinamik dilakukan pada lima kelompok (n=3) termasuk kelompok kontrol
sehat (normal), kontrol hipertensi (L-NAME), nifedipin dosis tunggal 1 mg/kg BB
(NFD), ekstrak daun sambung nyawa 154 mg/kg BB (EDSN), dan nifedipin 1
mg/kg BB bersama ekstrak daun sambung nyawa 154 mg/kg BB (NFD+EDSN).
Tekanan darah tikus diukur menggunakan tail-cuff blood pressure system. Metode
KCKT untuk analisis nifedipin terbukti memenuhi persyaratan selektivitas dan
carryover, linearitas yang baik, memiliki akurasi (%error) dan presisi (%koefisien
variasi/KV) £15% kecuali LLOQ £20%, recovery dalam kisaran 97,39-107,89%,
serta stabil dalam penyimpanan 12 jam dan 21 hari pada suhu -200
C. Profil dan
parameter farmakokinetik nifedipin dihitung mengikuti model dua kompartemen.
Pemberian ekstrak daun sambung nyawa bersama nifedipin tidak menunjukkan
perbedaan signifikan terhadap parameter farmakokinetik pada kelompok yang
hanya diberikan nifedipin. Tekanan darah sistolik (TDS1-4) dan diastolik (TDD1-4)
dalam uji farmakodinamik menunjukkan perbedaan signifikan (p<0,05) antara
kelompok NFD+EDSN terhadap kelompok L-NAME. Kelompok NFD maupun
EDSN tidak menunjukkan perbedaan signifikan (p>0,05) terhadap kelompok LNAME. Dengan demikian, pemberian ekstrak daun sambung nyawa bersama
dengan nifedipin dapat meningkatkan efek antihipertensi nifedipin pada tikus
hipertensi yang diinduksi L-NAME.