digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Hipertensi adalah penyebab utama penyakit kardiovaskular dan kematian dini di seluruh dunia. Tekanan darah pasien hipertensi dapat terkontrol dengan konsumsi obat antihipertensi, misalnya nifedipin. Nifedipin termasuk golongan antagonis kanal kalsium dihidropiridin. Penggunaan obat konvensional bersama dengan herbal mengalami peningkatan dalam terapi hipertensi. Salah satu herbal yang sering digunakan dalam terapi hipertensi adalah ekstrak daun sambung nyawa (Gynura procumbens). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh dari ekstrak daun sambung nyawa terhadap interaksi farmakokinetik dan farmakodinamik (penurunan tekanan darah) nifedipin pada model tikus hipertensi. Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) untuk analisis nifedipin dalam plasma dikembangkan dan divalidasi meliputi selektifitas, carryover, linearitas, akurasi, presisi, recovery, dan stabilitas. Pengujian farmakokinetik dan farmakodinamik menggunakan model tikus hipertensi yang diinduksi L-NitroArginine Methyl Ester (L-NAME) 40 mg/kg BB selama 14 hari kecuali kelompok tikus kontrol sehat (normal) hanya diberikan akuabides. Pengujian farmakokinetik dilakukan pada dua kelompok (n=3) yaitu kelompok pemberian nifedipin dosis tunggal 1 mg/kg BB (NFD) dan kelompok pemberian nifedipin 1 mg/kg BB bersama ekstrak daun sambung nyawa 154 mg/kg BB (NFD+EDSN). Pengujian farmakodinamik dilakukan pada lima kelompok (n=3) termasuk kelompok kontrol sehat (normal), kontrol hipertensi (L-NAME), nifedipin dosis tunggal 1 mg/kg BB (NFD), ekstrak daun sambung nyawa 154 mg/kg BB (EDSN), dan nifedipin 1 mg/kg BB bersama ekstrak daun sambung nyawa 154 mg/kg BB (NFD+EDSN). Tekanan darah tikus diukur menggunakan tail-cuff blood pressure system. Metode KCKT untuk analisis nifedipin terbukti memenuhi persyaratan selektivitas dan carryover, linearitas yang baik, memiliki akurasi (%error) dan presisi (%koefisien variasi/KV) £15% kecuali LLOQ £20%, recovery dalam kisaran 97,39-107,89%, serta stabil dalam penyimpanan 12 jam dan 21 hari pada suhu -200 C. Profil dan parameter farmakokinetik nifedipin dihitung mengikuti model dua kompartemen. Pemberian ekstrak daun sambung nyawa bersama nifedipin tidak menunjukkan perbedaan signifikan terhadap parameter farmakokinetik pada kelompok yang hanya diberikan nifedipin. Tekanan darah sistolik (TDS1-4) dan diastolik (TDD1-4) dalam uji farmakodinamik menunjukkan perbedaan signifikan (p<0,05) antara kelompok NFD+EDSN terhadap kelompok L-NAME. Kelompok NFD maupun EDSN tidak menunjukkan perbedaan signifikan (p>0,05) terhadap kelompok LNAME. Dengan demikian, pemberian ekstrak daun sambung nyawa bersama dengan nifedipin dapat meningkatkan efek antihipertensi nifedipin pada tikus hipertensi yang diinduksi L-NAME.