digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Latar Belakang dan tujuan: Glibenklamid dilaporkan sebagai agen terapi DM tipe 2 dengan efek samping hipoglikemia berat hingga fatal serta gangguan gastrointestinal, termasuk mual, muntah, dan nyeri ulu hati setelah pemberian oral. Transfersom merupakan vesikel buatan bersifat ultradeformabel yang terkenal karena potensinya dalam pemberian obat topikal. Vesikel ini telah dipilih sebagai pembawa pada Trandermal Drug Delivery System untuk menghindari efek samping pada obat Glibenklamid selama pemberian oral. Metode: Transfersom dibuat dengan metode hidrasi lapis tipis. Suspensi transfersom kemudian dikarakterisasi dengan ukuran partikel, indeks polidispersitas, efisiensi penjerapan, dan morfologi vesikel. Gel yang mengandung transfersom glibeklamid dipersiapkan dengan basis Carbopol 940 dengan konsentrasi 1% untuk dilakukan uji aktivitas terhadap penurunan kadar gula darah tikus. Hasil: Suspensi transfersom yang dihasilkan memiliki ukuran partikel sebesar 379,9 nm, indeks polidispersitas sebesar 0,321, % efisiensi penjerapan sebesar 98,03%. Hasil uji aktivitas pada penurunan kadar gula darah tikus menunjukan bahwa kelompok perlakuan gel transfersom mampu menurunkan kadar gula darah tikus mencapai nilai normal dalam waktu 2 minggu tanpa ada satupun tikus yang mengalami hipoglikemia dimana pada kelompok glibenklamid oral menurunkan kadar gula dengan satu tikus mencapai kadar gula darah 40 mg/dL. Kesimpulan: gel transfersom mampu memberikan aktivitas terhadap penurunan kadar gula darah pada tikus putih Jantan galur wistar (Rattus norvegicus) selama pemberian 15 hari tanpa mengalami hipoglikemia.