digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Glukokortikoid merupakan terapi utama untuk berbagai penyakit autoimun, tetapi penggunaannya dapat meningkatkan risiko diabetes mellitus (DM). Penelitian ini bertujuan mengembangkan model matematika untuk menggambarkan dinamika kadar glukosa dan insulin pada pasien autoimun yang menjalani terapi glukokortikoid. Model dasar yang mencakup interaksi glukosa–insulin–sensitivitas insulin (GIS) disusun terlebih dahulu untuk memodelkan kondisi normal, T1DM, dan T2DM, kemudian diperluas menjadi model GISH dengan menambahkan kompartemen glikogen hati. Pengaruh glukokortikoid dimasukkan melalui perubahan parameter kunci secara reversibel. Analisis kestabilan menunjukkan keberadaan dua titik tetap yang bersifat eksklusif dan tergantung pada nilai ambang R0 serta syarat Routh-Hurwitz. Simulasi dilakukan untuk berbagai skenario klinis pasien autoimun, termasuk variasi dosis prednisolon, riwayat DM, dan asupan makanan. Hasil menunjukkan bahwa terapi glukokortikoid, terutama dalam jangka panjang, dapat mendorong sistem metabolik menuju keadaan menyerupai T2DM. Model ini berpotensi digunakan sebagai alat evaluasi risiko DM dan dasar pengembangan strategi tapering off berbasis kontrol.