Pemantauan fluktuasi konsentrasi zat pencemar melalui proses pengukuran secara
berkala perlu dilakukan sehubungan dengan penurunan kualitas air permukaan
yang disebabkan oleh pelepasan sejumlah beban pencemar yang berasal dari
aktivitas manusia. Total padatan tersuspensi (TSS), kekeruhan dan warna sejati
mewakili parameter fisik yang dapat teramati secara kasat mata sehingga dapat
mengganggu aspek estetika dan kesehatan. Kandungan besi (Fe) dan mangan (Mn)
terlarut mempengaruhi warna air permukaan dan dapat menyebabkan masalah
kesehatan. Kandungan koloid, organik tak larut, sel mikroorganisme dan
mikroplastik berkorelasi dengan konsentrasi TSS. Kelimpahan mikroplastik di
perairan dapat terakumulasi pada organisme akuatik dan dapat menyebabkan
permasalahan kesehatan bagi manusia. Metode pengukuran konvensional
(gravimetri) dan penggunaan instrumen pengukuran elektronik (turbidimeter,
kolorimeter, sepktrofotometer) tidak terlepas dari galat dan pengaruh interferensi
yang dapat menyebabkan bias hasil pengukuran. Pengukuran berbasis Teknik
Pengolahan dan Analisis Citra Digital (IPT) menjadi alternatif metode yang dapat
dikembangkan untuk mengatasi galat dan interferensi dengan pendekatan deteksi
tepi dan kuantifikasi intensitas warna. Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji
mekanisme penggunaan Bilik Isolasi Cahaya (BIC), mengkaji kinerja metode
pengukuran TSS, kekeruhan dan kelimpahan mikroplastik primer berbasis IPT
dengan pendekatan deteksi tepi (Edge detection), serta metode pengukuran warna
sejati, besi (Fe) dan mangan (Mn) berbasis IPT dengan pendekatan kuantifikasi
intensitas warna. Pengukuran berbasis IPT memerlukan Bilik Isolasi Cahaya (BIC)
untuk meminimalisir interferensi cahaya ambien terhadap hasil pengukuran yang
menjadi dasar tujuan pengembangan BIC dan mengkaji berbagai faktor pembatas
pengukuran berbasis IPT. Metode yang diusulkan dapat menjadi alternatif
simplifikasi metode pengukuran konsentrasi TSS secara gravimetri, pengukuran
warna sejati dengan metode komparasi Nessler/ kolorimetri/spektrofotometri, serta
pengukuran kelimpahan mikroplastik (spesifik untuk jenis microbeads PP dan PE)
pada air permukaan secara thermoanalytics, density separation, FTIR dan Raman
spectroscopy menjadi berbasis IPT. Selain itu, pendekatan yang diusulkan dapat
menjadi alternatif metode pengukuran simultan konsentrasi TSS dan tingkat
Kekeruhan dalam satu perlakuan, serta pengukuran sekuensial konsentrasi Fe dan
Mn dengan aplikasi test kit reagent spesifik. Lebih lanjut, metode pengukuran yang diusulkan dapat mengantisipasi interferensi hasil pengukuran yang disebabkan oleh
intensitas warna sejati larutan maupun konsentrasi TSS pada sampel air yang
diukur. Dalam pelaksanaanya penelitian dilakukan melalui berbagai tahapan
meliputi pengujian kemampuan metode pengukuran berbasis IPT, perancangan dan
fabrikasi BIC, penentuan faktor pembatas pengukuran berbasis IPT, pengukuran
berbasis IPT dengan pendekatan deteksi tepi (Edge detection) dan dengan
pendekatan kuantifikasi intensitas warna, serta pengujian kinerja pengukuran
berbasis IPT. Perancangan BIC mempertimbangkan hasil identifikasi awal
kemampuan metode serta hasil penentuan faktor pembatas sebagai variabel kontrol
penelitian. Kombinasi berbagai variasi konsentrasi suspensi formazin (HACH
246149), suspensi kaolin (Sigma-Aldrich K7375), microbeads komersial
(polietilen dan polipropilen) dan air permukaan digunakan sebagai deret standar
maupun sebagai sampel pada pengukuran berbasis deteksi tepi. Kombinasi berbagai
variasi konsentrasi standar warna Pt-Co (HACH 141453), standar besi (Fe HACH
1417542), serta standar mangan (Mn (NIST) HACH 1279142) dan air permukaan
digunakan sebagai deret standar maupun sebagai sampel pada pengukuran berbasis
kuantifikasi intensitas warna. Integrasi kombinasi faktor pembatas bersama dengan
Bilik Isolasi Cahaya (BIC) menjadi faktor kunci untuk memastikan konsistensi,
validitas dan kehandalan metode pengukuran berbasis IPT yang dikembangkan.
Pendekatan deteksi tepi terbukti dapat secara konsisten menghasilkan keterulangan
dan linieritas yang baik dalam mengkuantifikasi tingkat kekeruhan dan konsentrasi
TSS pada sampel artifisial dan air permukaan. Khusus untuk parameter kelimpahan
mikroplastik primer, menunjukkan kinerja yang baik pada sampel artifisial, namun
masih memerlukan pengembangan lebih lanjut dalam implementasinya pada air
permukaan, mempertimbangkan faktor kelimpahan yang terbatas jumlahnya.
Pendekatan kuantifikasi intensitas warna terbukti dapat secara konsisten
menghasilkan keterulangan dan linieritas yang baik dalam mengkuantifikasi
konsentrasi besi, mangan dan intensitas warna sejati pada sampel artifisial maupun
air permukaan.