2024_TS_PP_CHAIRIL_ZIDANE_DAFUS.pdf
EMBARGO  2027-01-09 
EMBARGO  2027-01-09 
2024_TS_PP_CHAIRIL_ZIDANE_LAMPIRAN.pdf
EMBARGO  2027-01-09 
EMBARGO  2027-01-09 
Pembangunan aset dan akumulasi kekayaan berupa aset properti residensial penting dalam meningkatkan kualitas dan standar hidup rumah tangga, seiring dengan pertumbuhan indeks harga properti residensial setiap waktu dan pergeseran makna hunian menjadi aset investasi di Indonesia. Membangun aset berupa properti residensial melalui pengambilan keputusan investasi agar terhindar dari hilangnya kesejahteraan (welfare loss) di hari tua ditambah dengan mekanisme KPR yang semakin kompleks menuntut perlunya literasi keuangan yang memadai. Peningkatan pesat akses dan penggunaan platform pasar digital saat ini untuk berinvestasi dan memiliki aset properti residensial juga mengharuskan pengguna layanan atau masyarakat untuk memiliki kompetensi atau literasi platform digital. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh literasi keuangan dan literasi platform digital terhadap keputusan investasi dan kepemilikan properti residensial. Studi ini menggunakan rancangan instrumen kuesioner untuk mengukur tingkat literasi yang berisi item pertanyaan dengan konsep exam-type seputar pemahaman dan kompetensi terhadap lima area literasi keuangan dan lima area literasi platform digital (1) serta mengamati partisipasi dalam investasi dan kepemilikan properti residensial, yang disebarkan kepada 401 responden berusia produktif dari 18 kota besar di Indonesia. Data dari kuesioner yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara statistik deskriptif dan inferensial dengan model Binary Logistic dan Binary Probit serta Ordinal Logistic dan Ordinal Probit. Model ekonometri kemudian diinterpretasikan untuk memahami pengaruh karakteristik sosio-demografi dan sosio-ekonomi terhadap tingkat literasi keuangan dan tingkat literasi platform digital individu (2), serta memahami pengaruh tingkat (model I) dan area-area (model II) dari literasi keuangan dan literasi platform digital, serta karakteristik individu, terhadap intensi dan motivasi berinvestasi serta prioritas perencanaan keuangan untuk berinvestasi (3.1), kesediaan membayar (3.2), dan kepemilikan properti residensial (3.3).
Temuan dan analisis dari studi ini menunjukkan bahwa sampel penelitian masih sangat kurang melek keuangan dan kurang melek platform digital (1). Pada studi ini tingkat literasi keuangan dipengaruhi secara signifikan oleh karakteristik sosio- demografi dan sosio-ekonomi seperti jenis kelamin, pendidikan, dan pendidikan atau pelatihan berbasis keuangan, namun tidak terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap literasi platform digital (2). Keputusan individu untuk berinvestasi properti residensial, yang didorong oleh intensi dan motivasi berinvestasi bahkan lebih dari satu aset dan prioritasi perencanaan keuangan, dipengaruhi oleh tingkat literasi keuangan dan pemahaman tentang inflasi, suku bunga pada periode KPR, dan diversifikasi risiko, tingkat literasi platform digital dan kemudahan akses platform digital, kecakapan digital, etika digital, dan budaya digital, serta pendidikan atau pelatihan berbasis keuangan dan penghasilan (3.1). Kemudian, kesediaan membayar untuk berinvestasi dan memiliki properti residensial dipengaruhi oleh tingkat literasi keuangan dan pemahaman tentang suku bunga, literasi platform digital dan etika digital, serta usia, pendidikan dan pelatihan berbasis keuangan, dan penghasilan (3.2). Adapun kepemilikan properti residensial juga dipengaruhi oleh tingkat literasi keuangan dan pemahaman tentang suku bunga, tingkat literasi platform digital dan kecakapan digital, serta usia, status pernikahan, pendidikan, dan penghasilan (3.3). Studi ini menemukan paradoks dalam keputusan investasi dan kepemilikan properti residensial yaitu pengaruh antara literasi keuangan dan literasi platform digital yang cenderung berbanding terbalik, di mana tingkat dan sebagian besar area-area literasi keuangan berpengaruh secara negatif sedangkan tingkat dan sebagian besar area-area literasi platform digital berpengaruh secara positif terhadap probabilitas untuk berinvestasi dan memiliki properti residensial. Studi ini mengamati adanya pengaruh literasi platform digital yang dibangun dari kerangka konseptual literasi digital serta pengaruh dari setiap area literasi platform digital maupun setiap area literasi keuangan, terhadap kesediaan individu untuk mengalokasikan penghasilan per bulan untuk keperluan properti residensial yang belum pernah dibahas pada studi- studi terdahulu dengan topik serupa. Studi ini juga berkontribusi pada literatur mengenai pengaruh literasi keuangan dan literasi platform digital terhadap keputusan investasi dan kepemilikan properti residensial pada konteks negara- negara berkembang, terutama di Indonesia. Selain itu, studi ini menemukan kebaruan bahwa literasi keuangan, setidaknya pada kasus di Indonesia, berpotensi mengatasi tendensi praktik investasi berlebihan (over-investing) hanya pada aset properti residensial dengan konsekuensi terjadinya peningkatan permintaan dan housing bubble pada pasar properti residensial. Dengan demikian, studi ini diharapkan dapat menjadi wawasan baru dan pertimbangan bagi pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk mengintervensi status literasi keuangan dan status literasi platform digital melalui program pengarusutamaan literasi serta implementasi kebijakan pembiayaan properti residensial seperti penyesuaian KPR dengan penghasilan per bulan yang bersedia dialokasikan masyarakat, dalam rangka meningkatkan partisipasi dalam pembangunan aset rumah tangga berupa properti residensial pembangunan komunitas perkotaan secara holistik.