digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada sekitar periode Pasca Boom Seni Rupa di tahun 2000-an banyak kelompok seniman atau komunitas seni dan memulai bereksperimen dengan format kolektif sebagai respons terhadap perubahan sosial, politik, budaya dan teknologi. Salah satunya Ace House Collective terbentuk sebagai kolektif - ruang gagas seniman yang berdiri tahun 2011 yang berfokus pada pendekatan budaya populer dan anak muda. Penelitian ini menganalisis program-program yang diinisiasi dan dijalankan oleh Ace House Collective serta melihat karakteristiknya dari tahun 2011 hingga 2022. Tujuan penelitian ini untuk memberikan pandangan mengenai gagasan dan wacana perkembangan praktik kerja yang dibangun Ace House Collective yang mampu memberikan dampak positif dan dinamisasi bagi medan seni rupa di Yogyakarta serta melihat kekhasan program-program Ace House Collective dalam medan seni rupa di Yogyakarta secara praktek maupun teori, kontekstual dan konseptual, serta menemukan kemungkinan-kemungkinan baru dalam perspektif seni visual. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan teori Art World dari Howard S. Becker dan teori Medan, Habitus dan Modal dari Bourdieu, untuk mengidentifikasi Ace House Collective merupakan ruang gagas seniman yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh hubungan kompleks antar individu, komunitas, dan institusi seni. Program dan proyek dengan berbagai macam kerjasamanya Ace House Collective bisa menjadi role model sebagai kelompok seniman yang mampu beradaptasi, bertahan, dan berkontribusi pada dinamika seni rupa Indonesia khususnya di Yogyakarta. Mereka tidak hanya bertahan dalam medan seni yang berubah, tetapi juga dapat bersaing menunjukkan keberlanjutan, relevansi dan kekhasan dalam Medan seni rupa Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Ace House Collective telah menjadi kelompok seniman dalam ekosistem seni rupa Yogyakarta. Ace House Collective berhasil menciptakan ruang representasi yang penting dalam ekosistem seni rupa Yogyakarta dan sebagai Ruang gagas seniman yang memiliki kekhasan pada program-programnya, yaitu dengan menjalankan berbagai program berkesinambungan yang dijalankan sejak tahun 2011 hingga 2022 mampu menghadirkan pameran dari berbagai seniman dengan pendekatan anak muda yang dapat merepresentasikan wacana gagasan hingga pasar. Mereka bukan hanya produsen karya seni, melainkan juga pemain strategi dalam membentuk dinamika seni rupa Yogyakarta. Melalui pameran dan proyek seni, mereka memperkenalkan gagasan dan nilai-nilai seni yang diakui Medan seni rupa Yogyakarta bahkan hingga nasional dan asia tenggara. Ace House Collective beroperasi dalam medan seni rupa Yogyakarta dengan membentuk identitas seni rupa melalui kolaborasi, eksperimentasi, dan interaksi dengan konteks sosial. Mereka berhasil membangun reputasi yang kuat dan memperkuat posisi mereka dalam hierarki seni rupa. Ruang gagas seniman ini memiliki modal khusus yang memberikan akses peluang kolaborasi, pameran, dan jejaring. Ace House Collective muncul sebagai role model ruang gagas seniman dengan kekhasan yang mereka miliki di medan seni rupa Yogyakarta. Ace House Collective menjadi entitas penting dalam ekosistem seni rupa, mempertahankan eksistensinya, dan memainkan peran strategis dalam dinamika seni rupa Yogyakarta.