“Bu… us us”: Merawat Kebersamaan merupakan karya yang berisi penuh visual
botol susu dot yang dibentuk melalui teknik sulam menggunakan mesin jahit
manual dengan benang berwarna merah di atas permukaan kain. Dalam pembuatan
karya teknik sulam menggunakan mesin ini juga yang memerlukan keterampilan
tangan. Teknik sulam ini kerap digunakan penulis sebagai cara merekam jejak-jejak
memori penting dalam kehidupan. Karena kenyataannya menyulam juga bisa
digunakan untuk melatih emosi dan pikiran serta dapat menunda proses otak
kehilangan memori menjelang usia senja yaitu pikun.
Botol susu dot merupakan benda yang dekat dengan keseharian penulis sebagai
seorang ibu. Membuat susu untuk anak menjadi rutinitas penulis sehari-hari, yang
juga dilakukan oleh anggota keluarga lainnya yaitu suami dan ibu mertua penulis.
Sehingga boto susu dot menjadi simbol atas kehadiran anak dalam keluarga dan
sebagai bentuk kerjasama keluarga dalam merawat kebersamaan. Dalam rutinitas
ini terdapat intensitas yang membangun kualitas hubungan keluarga yang menjadi
momen penting dalam kehidupan penulis. Hal ini dikarenakan latar belakang orang
tua penulis yang bercerai yang menyebabkan penulis merasa tidak memiliki
hubungan yang intim dalam hubungannya bersama orang tua. Botol susu dot juga
menjadi kebutuhan penulis beserta keluarga saat ini sebagai manusia modern dalam
menjalakan kompleksitas kehidupan hari ini. Dengan menggunakan pandangan
seni rupa kontemporer sebagai landasan berkarya dimana fokus utama karya
terletak pada kontekstual sehingga tidak perlu terbatas dengan media. Seperti karya
yang berangkat dari pengalaman personal merupakan karya yang mewakili
representasi sosial. Dengan demikian, pengalaman personal tersebut juga
merupakan isu universal pada konteks hari ini.
Karya ini dipresentasikan dalam bentuk seni instalasi yang terdiri dari enam kain
yang masing-masing berukuran 1,5 x 2,5 meter, dengan menampilkan visual bordir
berbentuk botol-botol susu berwarna merah yang disusun sejajar. Enam kain
tersebut satu persatu dirangkai membentuk ruang. Karya instalasi yang meruang ini
dipilih penulis agar apresiator dapat mengalami dan merasakan impresi dari
rutinitas keseharian penulis melalui bentuk visual susu yang mengelilingi ruang.
Bentuk presentasi karya yang meruang diharapkan dapat berhubungan langsung
dengan permasalahan dalam kehidupan keseharian masyarakat.