digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Meita Meilita
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 1 Meita Meilita
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 2 Meita Meilita
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 3 Meita Meilita
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 4 Meita Meilita
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 5 Meita Meilita
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

PUSTAKA Meita Meilita
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

“Bu… us us”: Merawat Kebersamaan merupakan karya yang berisi penuh visual botol susu dot yang dibentuk melalui teknik sulam menggunakan mesin jahit manual dengan benang berwarna merah di atas permukaan kain. Dalam pembuatan karya teknik sulam menggunakan mesin ini juga yang memerlukan keterampilan tangan. Teknik sulam ini kerap digunakan penulis sebagai cara merekam jejak-jejak memori penting dalam kehidupan. Karena kenyataannya menyulam juga bisa digunakan untuk melatih emosi dan pikiran serta dapat menunda proses otak kehilangan memori menjelang usia senja yaitu pikun. Botol susu dot merupakan benda yang dekat dengan keseharian penulis sebagai seorang ibu. Membuat susu untuk anak menjadi rutinitas penulis sehari-hari, yang juga dilakukan oleh anggota keluarga lainnya yaitu suami dan ibu mertua penulis. Sehingga boto susu dot menjadi simbol atas kehadiran anak dalam keluarga dan sebagai bentuk kerjasama keluarga dalam merawat kebersamaan. Dalam rutinitas ini terdapat intensitas yang membangun kualitas hubungan keluarga yang menjadi momen penting dalam kehidupan penulis. Hal ini dikarenakan latar belakang orang tua penulis yang bercerai yang menyebabkan penulis merasa tidak memiliki hubungan yang intim dalam hubungannya bersama orang tua. Botol susu dot juga menjadi kebutuhan penulis beserta keluarga saat ini sebagai manusia modern dalam menjalakan kompleksitas kehidupan hari ini. Dengan menggunakan pandangan seni rupa kontemporer sebagai landasan berkarya dimana fokus utama karya terletak pada kontekstual sehingga tidak perlu terbatas dengan media. Seperti karya yang berangkat dari pengalaman personal merupakan karya yang mewakili representasi sosial. Dengan demikian, pengalaman personal tersebut juga merupakan isu universal pada konteks hari ini. Karya ini dipresentasikan dalam bentuk seni instalasi yang terdiri dari enam kain yang masing-masing berukuran 1,5 x 2,5 meter, dengan menampilkan visual bordir berbentuk botol-botol susu berwarna merah yang disusun sejajar. Enam kain tersebut satu persatu dirangkai membentuk ruang. Karya instalasi yang meruang ini dipilih penulis agar apresiator dapat mengalami dan merasakan impresi dari rutinitas keseharian penulis melalui bentuk visual susu yang mengelilingi ruang. Bentuk presentasi karya yang meruang diharapkan dapat berhubungan langsung dengan permasalahan dalam kehidupan keseharian masyarakat.