digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Teguh Sukmanaputra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - TEGUH SUKMANAPUTRA.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - TEGUH SUKMANAPUTRA.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - TEGUH SUKMANAPUTRA.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - TEGUH SUKMANAPUTRA.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - TEGUH SUKMANAPUTRA.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - TEGUH SUKMANAPUTRA.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - TEGUH SUKMANAPUTRA.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Stres oksidatif akibat paparan sinar UV dapat memicu kenaikan reactive oxygen species (ROS) dan menstimulasi ekspresi gen matrix metalloproteases (mmps) pada kulit sehingga penuaan kulit timbul secara berlebihan. Palmitoil tripeptida-5 (PT-5) dan palmitoil tripeptida-8 (PT-8) menjadi salah satu peptida sintetik pada bahan penyusun produk anti penuaan (anti-aging) karena diyakini mampu memperbaiki dan meningkatkan sintesis kolagen dengan menurunkan ekspresi gen mmps. Walaupun sudah diuji secara klinis, kinerja kedua senyawa tersebut masih terbatas penggunaannya pada penyakit inflamasi kronis. Sedangkan bagaimana kedua peptida tersebut mempengaruhi penurunan ekspresi mmps masih belum dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan toksisitas lethal concentration 50 (LC50) PT-5 dan PT-8, serta menguji pengaruh PT-5 dan PT-8 dalam LC25 secara in-vivo pada regenerasi dan lokomosi larva zebrafish (Danio rerio). Uji toksisitas dilakukan dengan metode Fish Embryo Acute Toxicity Test (FET) berdasarkan uji OECD No. 236. Analisis lokomosi dilakukan dengan merekam lokomosi larva zebrafish yang telah diinkubasi pada medium perlakuan selama 72 jam lalu dianalisis dengan RStudio berdasarkan parameter jarak, kecepatan, serta jalur lintasan. Analisis regenerasi dilakukan dengan mengamputasi sirip kaudal larva zebrafish hingga batas pigmen sirip lalu diinkubasi selama 2- dan 4-day post amputation (dpa) pada 3 medium perlakuan (E3 sebagai kontrol, PT-5 LC25, dan PT-8 LC25) menggunakan 9 ekor larva zebrafish berusia 3-day post fertilization (dpf) di setiap perlakuannya. Hasil uji toksisitas menunjukkan LC50 PT-5 adalah sebesar 33,544 ppm, sedangkan LC50 PT-8 sebesar 2,936 ppm. Hasil analisis lokomosi menunjukkan bahwa pemberian PT-5 28,105 ppm (LC25) dan PT-8 2,388 ppm (LC25) dapat menurunkan jarak tempuh serta kecepatan lokomosi larva zebrafish secara signifikan jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil studi regenerasi sirip kaudal larva zebrafish menunjukkan bahwa pemberian PT-5 LC25 dan PT-8 LC25 dapat meningkatkan luas blastema secara signifikan setelah 2-dpa. Selain itu, pemberian PT-5 dan PT-8 menghasilkan ukuran regenerasi ekor sirip yang lebih luas secara signifikan setelah 4-dpa dibandingkan kelompok kontrol. Namun pengamatan struktur sirip ekor larva zebrafish setelah pemberian PT-5 dan PT-8 pasca amputasi menunjukkan struktur yang tidak beraturan seperti pada kelompok kontrol. Hal ini kemungkinan disebabkan karena penurunan ekspresi mmps seperti mmp9 dapat meningkatkan ekspresi col1a yang berlebih sehingga dapat mengubah struktur kolagen penyusun sirip ekor. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa PT-5 dan PT-8 berpotensi dalam menurunkan mmps.