digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Luka diabetes merupakan masalah kesehatan yang serius karena tingginya jumlah penderita diabetes di seluruh dunia. Luka ini sulit disembuhkan karena adanya beberapa kelainan patogenik yang menghambat proses penyembuhan. Membran nanofiber memiliki karakteristik yang sesuai untuk penyembuhan luka diabetes. Dalam penelitian ini, metode pemintalan elektrik koaksial digunakan untuk menyintesis membran nanofiber penyembuh luka. Membran nanofiber yang diproduksi melalui metode pemintalan elektrik memiliki karakteristik yang mirip dengan matriks ekstraseluler alami tubuh manusia dan menghasilkan nanofiber dengan luas permukaan tinggi yang mampu memuat bahan bioaktif. Metode pemintalan elektrik koaksial adalah salah satu modifikasi yang bertujuan untuk meningkatkan performa membran nanofiber dengan menghasilkan membran core-shell yang mampu mengontrol pelepasan zat bioaktif. Material core harus memiliki kemampuan pembentukan serat, sifat mekanik, dan stabilitas kimia yang baik. Polivinil alkohol (PVA) muncul sebagai polimer yang menjanjikan untuk material core. Kemudian bagian shell pada penelitian ini dimaksudkan untuk berinteraksi secara langsung dengan luka, sehingga digunakan bahan bioaktif untuk material penyusun shell. Gelatin metakrilat (GelMA) dan logam tanah jarang cerium (Ce) dipilih menjadi material penyusun shell dari membran nanofiber. GelMA memiliki sifat hidrofilik dan mampu mendorong pembentukan jaringan pembuluh darah. Selain itu, penambahan nanopartikel cerium oksida (CeO2) memberikan sifat antibakteri, antiinflamasi, antioksidan, dan meningkatkan sifat mekanik. Penelitian ini mengeksplorasi pengaruh penambahan logam tanah jarang cerium pada membran nanofiber core-shell PVA-GelMA dan potensinya untuk penyembuhan luka diabetes menggunakan metode pemintalan elektrik koaksial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan CeO2 meningkatkan sudut kontak air hingga masuk ke dalam rentang sudut kontak optimum, meningkatkan sifat mekanik, serta mampu meningkatkan aktivitas antibakteri secara signifikan dari membran nanofiber PVA-GelMA. Berdasarkan seluruh hasil yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan bahwa membran nanofiber yang dihasilkan berpotensi menjadi kandidat penyembuhan luka diabetes dan luka kronis lainnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan informasi penting dalam pengembangan bahan penyembuh luka diabetes yang lebih efektif dan inovatif.