digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Steve Adilvi
PUBLIC Alice Diniarti

Salah satu komplikasi yang banyak dialami penderita diabetes melitus adalah diabetic foot ulcer (DFU). DFU rentan mengalami infeksi bakteri dan berujung pada amputasi. Oleh karena itu, banyak penelitian yang mengembangkan metode penyembuhan DFU, salah satunya dengan pembalut luka berbasis serat nano atau nanofibrous dressing (ND) yang difabrikasi dengan metode electrospinning. ND memiliki kelebihan khusus yaitu strukturnya yang menyerupai extracellular matrix (ECM) sehingga mampu merangsang pertumbuhan jaringan kulit baru. Pada penelitian ini, telah dikembangkan membran ND berbasis polikaprolakton (PCL) dan gelatin metakrilat (GelMA) dengan penambahan nanopartikel serium (IV) oksida (CeO2). PCL merupakan biomaterial yang lazim digunakan karena biokompatibel dan sifat mekaniknya yang baik. Akan tetapi, PCL memiliki kekurangan yaitu bersifat hidrofobik yang menyebabkan penempelan sel sulit terjadi. Untuk itu, ditambahkan GelMA pada membran sebagai komponen bioaktif untuk mendorong penempelan dan proliferasi sel serta menurunkan hidrofobisitas membran. Nanopartikel CeO2 ditambahkan untuk mencegah infeksi bakteri karena memiliki sifat antibakteri. Hasil pengujian menunjukkan membran PCL/GelMA/CeO2 2% dapat mereplikasi kekuatan tarik dan elongasi kulit manusia dengan nilai berturut-turut 9.28 ± 1.74 MPa dan 86.06 ± 28.54%. Selain itu, membran tersebut juga memiliki nilai rasio swelling sebesar 151.33 ± 5.43% yang tergolong optimal untuk membran ND. Membran ini juga memiliki aktivitas antibakteri yang cukup untuk membunuh 99.39% bakteri S. aureus dan 99.50% bakteri E. coli. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa membran PCL/GelMA/CeO2 berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai membran ND penyembuh DFU.