Discoid lupus erythematosus (DLE) merupakan gangguan autoimun multisistem yang memengaruhi menyerang kulit, di mana paparan sinar matahari berperan penting dalam perkembangan lesi, menyebabkan ruam dan luka yang parah. Untuk perawatan kulit DLE, krim atau salep topikal seperti kortikosteroid topikal biasanya digunakan. Namun, untuk penggunaan jangka panjang kurang efektif dan dapat menyebabkan efek samping seperti penipisan kulit dan telangiectasia. Selain itu, untuk luka terbuka dan lesi yang disebabkan oleh kondisi ini, penggunaan penyembuh luka akan sangat efektif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membuat membran penyembuh luka menggunakan polikaprolakton (PCL) dan centella asiatica (CA) dengan proses pemintalan elektrik. PCL memiliki banyak keunggulan, termasuk kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan dengan polimer lainnya, tidak beracun, biokompatibel dengan berbagai bahan, mudah melekat pada kulit, dan kemampuan untuk merangsang proliferasi sel. Namun, sifat super-hidrofobiknya, yang merupakan perhatian utama, membatasi penggunaan PCL dalam aplikasi membran penyembuhan luka. Penambahan CA akan mengurangi sifat hidrofobik PCL dan merangsang sintesis kolagen serta proliferasi sel, yang dapat membantu dalam proses penyembuhan luka. Untuk memaksimalkan penyembuhan DLE, membran penyembuhan luka dirancang dengan penambahan bubuk nano cerium oksida dengan peran sebagai antioksidan, agen antibakteri, perlindungan terhadap sinar UV, dan percepatan penyembuhan luka. Hasil elektrospinning menunjukkan penurunan sifat super-hidrofobik PCL dengan penambahan CA dengan penurunan sudut kontak air membran nanofiber PCL+CA menjadi 50°. Pengujian aktivitas antibakteri dengan penambahan nanopartikel cerium oksida 3% menunjukkan penurunan koloni bakteri hingga 95%. Selain itu, pengujian viabilitas sel menunjukkan peningkatan viabilitas sel seiring dengan peningkatan waktu, atau dengan kata lain, lebih baik dalam hal sitokompatibilitas. Mengingat semua hasil karakterisasi dan pengujian sifat, membran nanofiber yang diciptakan memiliki potensi besar untuk diaplikasikan sebagai membran penyembuhan luka untuk DLE dan luka kronis lainnya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi penting dan dapat dikembangkan lebih lanjut serta diterapkan sebagai membran penyembuhan luka yang efektif, efisien, dan inovatif.