ABSTRAK Arman Jeremy Hadianto Sinaga
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki kawasan pesisir
yang menjadi tempat tinggal bagi sebagian besar penduduknya dan memegang
peran penting sejumlah industri yang mendukung perekonomian negara. Namun,
kawasan pesisir Indonesia juga rentan terhadap fenomena erosi yang memberi
risiko kerusakan permukiman penduduk pesisir dan semakin mundurnya garis
pantai dari tahun ke tahun. Suatu pelindung pantai bekerja melindungi kawasan
pantai dengan meredam energi gelombang yang datang. Hutan mangrove
merupakan salah satu pelindung pantai yang bersifat natural. Namun, mangrove
yang muda perlu dilindungi hingga mencapai usia dewasanya hingga kuat dalam
meredam gelombang laut. Dibutuhkan sebuah struktur pelindung sementara berupa
breakwater yang terbuat dari bambu. Breakwater dari tiang pancang bambu ini
dapat dimanfaatkan juga sebagai media budidaya kerang hijau (Perna viridis) yang
menjadi sumber produksi pangan sekaligus meningkatkan efektivitas breakwater.
Tugas Akhir ini bertujuan untuk melakukan pemodelan fisik sistem pelindung
pantai natural dan meninjau efektivitasnya dalam mereduksi tinggi gelombang.
Pengumpulan data dilakukan dengan menguji model di dalam 2D wave flume
dengan memodelkan 11 variasi gelombang acak. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa secara rata-rata, sistem pelindung pantai dengan breakwater kombinasi tiang
bambu dan kerang hijau beserta mangrove mampu mereduksi tinggi gelombang
sebesar 28.19%. Konfigurasi pemasangan tiang bambu paling efektif memiliki
jumlah tiang 184 buah, jarak antar kolom dan baris 100 mm, dan lebar breakwater
1500 mm. Sistem pelindung pantai dengan konfigurasi ini mampu mereduksi tinggi
gelombang mencapai 30.58% dari tinggi awalnya.