digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fajar Mulyawan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

PT Bina Griya Sarana merupakan perusahaan swasta yang didirikan pada tanggal 26 Agustus 2004. Perusahaan ini bergerak di bidang real estate dan berfokus pada pembangunan perumahan subsidi di daerah sekitar Cileungsi, Kabupaten Bogor. Dalam 2 (dua) tahun terakhir, jumlah unit rumah yang berhasil dijual oleh perusahaan turun secara signifikan. Setelah ditelusuri lebih dalam, didapatkan bahwa proses bisnis eksisting dari PT Bina Griya Saran kurang efektif dikarenakan terdapat banyak aktivitas yang redundan dan dilakukan secara manual sehingga proses pembangunan perumahan menjadi terhambat serta Standar Operasional Prosedur (SOP) yang kurang mendetail. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan merancang usulan perbaikan proses bisnis pembangunan perumahan subsidi sehingga pembangunan perumahan subsidi pada PT Bina Griya Sarana menjadi lebih efektif. Pemetaan proses bisnis eksisting dilakukan dengan metode Process Classification Framework (PCF) dan Cross Functional Flowchart (CFF) Untuk memperbaiki permasalahan yang terjadi pada proses bisnis eksisting, digunakan metode Business Process Improvement (BPI). Metode BPI dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan adaptabilitas dari proses bisnis eksisting. Metode BPI diterapkan pada proses bisnis prioritas yang ditentukan berdasarkan 4 (empat) kriteria, yaitu impact, implementation, current state, dan value menggunakan metode Analytical Hierarchical Process (AHP) serta Weighted Sum Model (WSM) sehingga menghasilkan 4 (empat) proses bisnis level 2 yang diprioritaskan untuk diperbaiki yaitu melakukan studi pendahuluan proyek, mengarsipkan dokumen dokumen proyek, menyusun strategi pemasaran, dan melakukan pelayanan untuk pemesanan unit rumah. Proses bisnis prioritas dievaluasi dengan menggunakan Value Added Analysis (VAA) yang dapat mengkategorikan suatu aktivitas sesuai nilai tambah yang dihasilkan. Berdasarkan hasil VAA, didapatkan 7 (tujuh) aktivitas yang tidak menghasilkan nilai tambah pada proses bisis prioritas. Aktivitas yang tidak menghasilkan nilai tambah akan dirampingkan sehingga proses bisnis menjadi lebih efektif dan efisien. Usulan perbaikan yang didapatkan dari penelitian ini adalah implementasi beberapa teknologi untuk otomatisasi aktivitas yang tergolong dalam kategori Non-Value Added (NVA) seperti penggunaan teknologi Optical Character Recognition (OCR), penyusunan form online untuk pemesanan unit rumah. serta teknik error proofing untuk proses perhitungan dan penulisan. Kemudian, dilakukan pemetaan proses bisnis usulan dengan PCF berdasarkan hasil streamlining yang telah dilakukan.