digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Kalonica Kusumawardani
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Kalonica Kusumawardani
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Kalonica Kusumawardani
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Kalonica Kusumawardani
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Kalonica Kusumawardani
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Kalonica Kusumawardani
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Pengembangan produk farmasi sangat penting untuk penyembuhan penyakit. Jumlah penyakit global melampaui 10.000, sedangkan jumlah obat yang tersedia dibatasi hanya 500. Namun, proses pengembangan produk baru di industri farmasi, dapat menjadi usaha yang rumit dan menantang. Menurut data, anggaran penelitian dan pengembangan (R&D) yang didedikasikan untuk menciptakan obat baru lima kali lebih besar daripada sektor lain. Perusahaan ini juga menghadapi masalah tersebut. Masalah dalam mengembangkan produk farmasi adalah biaya, waktu dan sumber daya manusia. R&D adalah bagian penting dalam pengembangan dan tersedianya produk farmasi baru. Jika R&D membutuhkan waktu lama untuk meneliti produk farmasi, produk juga akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk dapat dipasarkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempercepat pengembangan produk dan meningkatkan kecepatan produk farmasi dapat dipasarkan. Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan antara project management dan transformasi digital. Metode dalam penelitian ini menggunakan analisis penelitian kualitatif dengan menggunakan survei, artikel, dan data internal. Survei dilakukan kepada pemimpin proyek dan tim proyek yang sudah bekerja di tim R&D selama minimal 5 tahun, dan menganalisis setiap tahapan dalam manajemen proyek. Semua data dianalisa menggunakan metode kualitatif analysis yaitu Content Analysis. Hasil dari penelitian ini adalah penerapan project management dalam pengembangan produk farmasi terbukti efektif untuk mengurangi waktu pengembangan secara signifikan dibandingkan dengan pengembangan produk farmasi tanpa menerapkan project management. Implementasi manajemen proyek ini dapat ditingkatkan dengan implementasi transformasi digital untuk memenuhi kesenjangan. Kesimpulannya adalah transformasi digital manajemen proyek layak untuk diterapkan dan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan fungsi manajemen proyek dalam pengembangan produk farmasi. Sehingga, proses pengembangan produk farmasi dapat lebih cepat, memungkinkan produk farmasi dipasarkan dengan biaya rendah, cepat, dan produk berkualitas tinggi.